Puisi Religi Kehidupan: Barra Mengumandangkan Adzan
Oleh: MugiarniÂ
Bismillahirrahmanirrahim
Barra, Mengumandangkan Adzan
Di desa Daru yang kecil
Tinggallah seorang anak
Namanya Barra, rajin mengaji
Dan suka adzan
Setiap hari, Barra mengaji
Di mushola dekat rumahnya
Ia juga sering diminta
Untuk Mengumandangkan AdzanÂ
Barra sangat suka adzan
Ia merasa tenang
Saat melantunkan adzan
Suaranya merdu dan melengking
Meskipun rajin mengaji
Barra tidak lupa bermain
Ia memiliki teman-teman
Yang baik dan ramah
Suatu hari, Barra bermain
Di area persawahan
Saat itu, adzan berkumandang
Barra pun ingin mengazan
Namun, ia merasa tidak enak
Karena sudah berjanji bermain
Akhirnya, Barra memutuskan
Untuk mengazan setelah bermain
Barra dan teman-temannya
Melanjutkan permainan
Mereka bermain dengan semangat
Hingga adzan selesai
Setelah itu, Barra bergegas
Menuju mushola
Ia melihat seorang kakek
Yang sedang kesulitan mengazan
Kakek itu sudah tua
Dan suaranya sudah melemah
Barra pun merasa iba
Dan menawarkan diri untuk mengazan
Barra pun melantunkan adzan
Dengan suara yang merdu
Suaranya terdengar indah
Dan menggema di mushola
Para jamaah pun terharu
Mendengar adzan Barra
Kakek itu pun sangat senang
Dan berterima kasih kepada Barra
Barra merasa senang
Mendengar pujian dari kakek itu
Ia bertekad untuk selalu
Menjadi anak yang shalih
Barra juga ingin
Menjadi anak yang bermanfaat
Ia ingin membantu orang lain
Dan menebarkan kebaikan
Barra pun selalu membantu
Teman-temannya yang kesulitan
Ia juga sering membantu
Orang-orang yang membutuhkan
Barra tumbuh menjadi anak
Yang baik dan berbakti
Ia menjadi contoh
Bagi teman-temannya
Barra selalu mengamalkan
Nilai-nilai Islam
Ia selalu berusaha
Untuk menjadi anak yang shalih
Barra adalah bukti
Bahwa kita bisa menjadi
Anak yang shalih dan bermanfaat
Meskipun kita masih kecil
**Penutup**
Semoga kisah Barra
Dapat menginspirasi kita
Untuk selalu berbuat baik
Dan menjadi anak yang shalih
Aamiin
Keterangan
Puisi ini terinspirasi dari cerpen "Barra  Mengumandangkan Adzan". Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Puisi ini juga menggunakan majas dan simbol untuk memperindah bahasanya.
Puisi ini terdiri dari 16 bait, dengan 8 baris per bait. Puisi ini menggunakan pola rima a-b-a-b-c-c-d-d.
Puisi ini menceritakan kisah Barra, seorang anak laki-laki yang rajin mengaji dan suka adzan. Barra juga merupakan anak yang baik dan suka membantu orang lain.
Puisi ini memiliki pesan moral, yaitu:
* Kita harus selalu berbuat baik kepada sesama, terutama kepada orang tua dan orang yang lebih tua.
* Kita harus menepati janji dan tidak mudah menyerah.
* Kita bisa menjadi anak yang shalih dan bermanfaat, meskipun kita masih kecil.
Semoga puisi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H