Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Malu Menjadi Motivasi

24 November 2023   04:41 Diperbarui: 24 November 2023   05:37 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adi kemudian pergi meninggalkan Silvia dan Andi. Silvia dan Andi merasa sangat malu. Mereka tidak menyangka bahwa Adi akan memperlakukan mereka seperti itu.

**Pembahasan**

Peristiwa itu membuat Silvia merasa sangat malu. Ia merasa bahwa dirinya tidak pantas untuk bermain dengan anak-anak lain. Ia juga merasa bahwa dirinya tidak pantas untuk bersekolah.

Pada suatu hari, Silvia sedang duduk di bangku sekolah. Tiba-tiba, ia melihat seorang guru sedang berjalan menghampirinya.

"Silvia," kata guru itu. "Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Silvia menatap guru itu dengan tatapan kosong. "Aku tidak apa-apa," jawabnya.

"Apakah kamu sedang memikirkan perkataan Adi?" tanya guru itu.

Silvia mengangguk. "Iya," jawabnya. "Aku merasa malu karena aku berasal dari keluarga miskin."

Guru itu tersenyum. "Silvia," katanya. "Kamu tidak perlu malu. Kamu adalah anak yang cerdas dan ceria. Kamu berhak untuk bersekolah dan bermain dengan anak-anak lain."

"Tapi, aku tidak pantas," kata Silvia. "Aku berasal dari keluarga miskin."

Guru itu menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang namanya anak miskin atau anak kaya," katanya. "Semua anak sama di mata Tuhan. Kamu berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun