Oleh MugiarniÂ
Ryan, seorang anak kelas 5 SD, sedang mengikuti pelajaran Bu Arni. Bu Arni sedang menjelaskan tentang klasifikasi hewan.
"Hewan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu avertebrata dan vertebrata," kata Bu Arni. "Hewan avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Sedangkan hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang."
Ryan mendengarkan penjelasan Bu Arni dengan saksama. Namun, ada satu hal yang membuatnya penasaran.
"Bu, hewan vertebrata itu apa?" tanya Ryan.
Bu Arni tersenyum. "Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang," jawabnya. "Tulang belakang ini berfungsi untuk menopang tubuh dan melindungi organ-organ penting di dalam tubuh."
"Oh, begitu," kata Ryan. "Jadi, semua hewan yang memiliki tulang belakang adalah hewan vertebrata?"
"Betul," kata Bu Arni. "Hewan vertebrata terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari ikan, amfibi, reptil, burung, hingga mamalia."
Ryan mengangguk-angguk. "Jadi, ikan, katak, ular, burung, dan anjing adalah hewan vertebrata?" tanyanya lagi.
"Betul," kata Bu Arni. "Semua hewan tersebut memiliki tulang belakang."
Ryan merasa senang karena akhirnya dia mengerti apa itu hewan vertebrata. Dia pun mengikuti pelajaran Bu Arni dengan lebih bersemangat.
**
Hari berikutnya, Ryan sedang bermain di taman bersama teman-temannya. Mereka sedang bermain petak umpet. Ryan bersembunyi di balik semak-semak. Saat dia sedang bersembunyi, dia melihat seekor burung kecil sedang hinggap di dahan pohon.
Ryan memperhatikan burung kecil itu dengan seksama. Dia melihat bahwa burung kecil itu memiliki tulang belakang. Tulang belakang burung kecil itu terlihat seperti batang yang melengkung di punggungnya.
Ryan pun teringat pelajaran Bu Arni tentang hewan vertebrata. Dia tersenyum karena senang bahwa dia bisa mengenali hewan vertebrata.
Ryan melanjutkan permainan petak umpetnya. Dia pun menang karena dia berhasil bersembunyi dengan baik.
**
Malam harinya, Ryan sedang belajar di kamarnya. Dia sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Tugasnya adalah membuat laporan tentang hewan vertebrata.
Ryan membuka buku pelajarannya dan mulai menulis laporannya. Dia menuliskan tentang ciri-ciri hewan vertebrata, jenis-jenis hewan vertebrata, dan contoh-contoh hewan vertebrata.
Ryan menulis laporannya dengan penuh semangat. Dia ingin mendapatkan nilai yang bagus untuk tugasnya.
Setelah selesai menulis laporannya, Ryan membacanya kembali untuk memastikan bahwa laporannya sudah benar. Setelah yakin bahwa laporannya sudah benar, Ryan pun menyimpannya.
Ryan merasa senang karena dia sudah bisa mengerjakan tugas sekolahnya. Dia pun berharap bahwa dia bisa mendapatkan nilai yang bagus untuk tugasnya.
**
Keesokan harinya, Ryan menyerahkan tugas sekolahnya kepada Bu Arni. Bu Arni membaca tugas Ryan dengan seksama. Setelah selesai membaca, Bu Arni tersenyum.
"Ryan, tugasmu bagus sekali," kata Bu Arni. "Kamu sudah memahami materi tentang hewan vertebrata dengan baik."
Ryan tersenyum senang. Dia senang karena Bu Arni memuji tugasnya.
"Terima kasih, Bu," kata Ryan.
Bu Arni memberikan nilai 9 untuk tugas Ryan. Ryan sangat senang karena dia bisa mendapatkan nilai yang bagus.
**
Ryan terus belajar tentang hewan vertebrata. Dia membaca buku-buku tentang hewan vertebrata dan menonton video-video tentang hewan vertebrata. Ryan ingin tahu lebih banyak tentang hewan vertebrata.
Ryan pun menjadi semakin tertarik dengan hewan vertebrata. Dia sering bercerita tentang hewan vertebrata kepada teman-temannya. Ryan juga sering mengajak teman-temannya untuk pergi ke kebun binatang untuk melihat hewan vertebrata.
Ryan senang karena dia bisa belajar tentang hewan vertebrata. Dia merasa bahwa belajar tentang hewan vertebrata sangatlah menyenangkan.
Kesimpulan
Ryan adalah seorang anak yang cerdas dan rajin belajar. Dia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dia selalu ingin belajar hal-hal baru, termasuk tentang hewan vertebrata.
Ryan adalah contoh yang baik bagi anak-anak lainnya. Dia menunjukkan bahwa belajar itu penting dan menyenangkan.
