Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesta Pernikahan Anak Pertama Bu Femi

20 November 2023   05:42 Diperbarui: 20 November 2023   06:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar dokumen Pribadi 

Pesta Pernikahan Anak Pertama Bu Femi

Oleh Mugiarni 

Sinar matahari pagi yang hangat menerobos masuk ke dalam kamarku. Aku terbangun dari tidurku dan segera turun dari tempat tidur. Aku bergegas mandi dan berpakaian. Hari ini adalah hari yang istimewa, hari pernikahan anak pertama Bu Femi, tetanggaku di blok O.

Bu Femi  seorang wanita yang baik hati dan ramah. Dia selalu tersenyum dan menyapa setiap orang yang lewat di depan rumahnya. Anak pertamanya, Fadil, seorang pemuda yang tampan dan cerdas. Anak terpelajar.

Aku sudah lama mengenal Bu Femi dan keluarganya. Keluarga yang harmonis.

Malah itu, aku berencana untuk datang ke rumah Bu Femi untuk  menghadiri pesta pernikahan. Aku datang bersama Nara dan tetangga yang lainnya.

Sesampainya di rumah Bu Femi, aku disambut oleh para penerima tamu yang duduk berjajar rapi. Mereka berusia muda dan berpenampilan milenial.

"Selamat malam," sapa seorang penerima tamu. Senyum mengembang menghiasi wajah nya.

"Selamat malam," jawabku. 

Tak lama kemudian aku menikmati hidangan yang telah disiapkan. Memilih menu masakan yang aku sukai. Aku dan tetangga ku mencari tempat yang nyaman. Aku menyantap hidangan itu. Perhatian ku fokus pada panggung hiburan. Penyanyi dengan suara merdu.

Para  tamu terus berdatangan berdatangan memadati ruangan itu. Pesta pernikahan ini dihadiri oleh banyak orang, mulai dari tetangga, teman, hingga kerabat dari kedua mempelai.

Fadil dan istrinya, terlihat sangat bahagia. Mereka mengenakan pakaian adat Minangkabau yang sangat indah.

Aku ikut berfoto bersama berfoto bersama Bu Femi, Bu Yuni  dan para tamu lainnya.

Pesta pernikahan berlangsung dengan sangat meriah. Dekorasi ruangannya sangat mewah, dengan nuansa adat budaya Padang. Musik tradisional Minangkabau terdengar merdu diiringi dengan tarian-tarian adat.

Aku menikmati pesta pernikahan ini dengan sangat senang. Aku melihat kebahagiaan di wajah Bu Femi dan keluarganya. Aku juga melihat kebahagiaan di wajah Fadil dan istrinya.

Malam semakin larut, dan pesta pernikahan pun berakhir. Aku mengucapkan selamat kepada Fadil  dan istrinya. Aku berharap mereka akan selalu bahagia bersama.

Aku pulang ke rumah dengan perasaan senang. Aku bersyukur bisa ikut merayakan kebahagiaan Fadil dan istrinya.

Esok paginya

Aku bangun dari tidurku dan langsung bergegas ke kamar mandi. Aku ingin mandi dan berpakaian untuk pergi ke sekolah.

Saat aku sedang mandi, aku mendengar suara ketukan di pintu kamarku. Aku membuka pintu kamar mandi dan melihat Bu Femi berdiri di depan pintu.

"Selamat pagi," sapa Bu Femi. "Bagaimana pesta pernikahan semalam?"

"Pestanya sangat meriah," jawabku. "Aku sangat senang bisa ikut merayakannya."

"Terima kasih atas kedatanganmu kemarin," kata Bu Femi. "Kau sudah menjadi bagian dari warga disini"

Aku tersenyum. "Aku senang bisa menjadi bagian dari warga di sini" jawabku.

Bu Femi memelukku. "Aku menyayangimu," katanya.

Aku memeluk Bu Femi juga. "Aku juga menyayangimu," jawabku.

Bu Femi melepaskan pelukannya. "Sekarang, cepat mandi dan pergi ke sekolah," katanya. "Jangan sampai terlambat."

"Baiklah," jawabku.

Aku menutup pintu kamar mandi dan melanjutkan mandi. Aku merasa sangat bahagia bisa menjadi bagian dari warga disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun