Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kerak telor untuk Nara

13 November 2023   04:08 Diperbarui: 13 November 2023   04:42 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerak Telor untuk Nara

Oleh: Mugiarni 

Nara, seorang gadis kecil berusia 9 tahun, sedang asyik menonton televisi bersama ibunya, Arni. Tiba-tiba, Nara melihat iklan kerak telor di televisi. Nara yang belum pernah mendengar atau melihat kerak telor sebelumnya, bertanya kepada ibunya.

"Ibu, kerak telor itu apa?" tanya Nara.

"Kerak telor itu makanan khas Jakarta," jawab Arni. "Terbuat dari beras ketan, telur, ebi, dan bumbu-bumbu."

"Terus, rasanya kayak apa?" tanya Nara penasaran.

"Rasa kerak telor itu gurih dan manis," jawab Arni. "Rasanya pasti enak."

Nara semakin penasaran ingin mencoba kerak telor. Ia pun meminta ibunya untuk membelikan kerak telor saat mereka berkunjung ke Jakarta.

"Ibu, nanti kalau kita ke Jakarta, beliin aku kerak telor, ya," pinta Nara.

"Iya, nanti Ibu beliin," jawab Arni.

Selang beberapa minggu kemudian, Nara dan ibunya pergi ke Jakarta untuk mengunjungi saudara mereka. Sesampainya di Jakarta, Arni langsung mencari penjual kerak telor.

"Ibu, mana penjual kerak telornya?" tanya Nara.

"Tenang, Ibu pasti nemu," jawab Arni.

Arni berjalan menyusuri jalan di Jakarta. Ia melihat banyak penjual makanan, termasuk penjual kerak telor. Arni akhirnya menemukan penjual kerak telor yang sedang ramai pembeli.

"Ibu, itu!" seru Nara. "Itu penjual kerak telornya!"

Arni menghampiri penjual kerak telor tersebut. Ia memesan dua porsi kerak telor.

"Nanti kalau sudah matang, Ibu panggil," kata Arni kepada penjual kerak telor.

Arni dan Nara duduk di sebuah bangku di dekat penjual kerak telor. Mereka menunggu dengan sabar hingga kerak telornya matang.

Tak lama kemudian, penjual kerak telor memanggil Arni. Arni pun membayar kerak telornya dan membawanya ke tempat Nara.

"Ini, Nara, kerak telornya," kata Arni sambil memberikan kerak telor kepada Nara.

Nara tersenyum senang. Ia segera mengambil sendok dan mulai memakan kerak telornya.

"Rasanya enak, ya, Bu," kata Nara. "Gurih dan manisnya pas."

Arni tersenyum bahagia. Ia senang Nara suka dengan kerak telor.

Nara menghabiskan kerak telornya dengan lahap. Ia sangat menikmati rasanya.

"Nanti kalau kita ke Jakarta lagi, Ibu beliin lagi, ya," pinta Nara.

"Iya, pasti," jawab Arni.

Nara dan ibunya melanjutkan perjalanan mereka. Nara masih teringat dengan rasa kerak telor yang enak. Ia berharap bisa segera kembali ke Jakarta untuk membeli kerak telor lagi.

**

Kerak telor merupakan salah satu makanan khas Jakarta yang cukup populer. Makanan ini terbuat dari beras ketan, telur, ebi, dan bumbu-bumbu. Rasanya gurih dan manis, dengan tekstur yang renyah dan sedikit gosong. Kerak telor biasanya disajikan di atas daun pisang.

Kerak telor dapat ditemukan di berbagai tempat di Jakarta, terutama di sekitar Kota Tua. Makanan ini biasanya dijual oleh pedagang kaki lima. Harganya pun cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp20.000 per porsi.

Jika Anda berkunjung ke Jakarta, jangan lupa untuk mencoba kerak telor. Makanan ini pasti akan membuat Anda ketagihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun