Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Novel: Adelia Mutiara dari Daru Bagian 7

7 November 2023   09:52 Diperbarui: 7 November 2023   10:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dokumen Pribadi 

Novel: Adelia Mutiara dari Daru Bagian 7: 

Persiapan Lomba

Pagi itu, Adelia bangun dengan perasaan gembira. Hari ini adalah hari latihan bertutur sebelum lomba di perpustakaan umum kabupaten Tangerang. Adelia sudah tidak sabar untuk berlatih dongeng yang akan dibawakannya.

Adelia bergegas mandi dan sarapan. Setelah itu, ia bergegas berangkat ke sekolah SMP5 Tigaraksa. Di sekolah, Adelia bertemu dengan gurunya, Pak Budi.

"Selamat pagi, Pak," sapa Adelia.

"Selamat pagi, Adelia," jawab Pak Budi. "Sudah siap latihan dongeng?"

"Sudah, Pak," jawab Adelia dengan mantap.

Pak Budi tersenyum. "Bagus," katanya. "Ayo kita mulai latihan."

Pak Budi dan Adelia beranjak ke ruang kelas. Di sana, sudah menunggu beberapa siswa lain yang juga ikut lomba bertutur.

"Hari ini, kita akan latihan dongeng yang akan dibawakan Adelia," kata Pak Budi kepada siswa-siswa lain.

Adelia kemudian duduk di depan kelas dan mulai bercerita. Ia bercerita tentang seorang gadis bernama Mutiara yang tinggal di sebuah desa terpencil. Mutiara adalah gadis yang baik hati dan suka menolong. Ia selalu membantu orang-orang yang membutuhkan.

Pak Budi dan siswa-siswa lain mendengarkan cerita Adelia dengan seksama. Mereka terkesan dengan kemampuan Adelia bercerita.

"Ceritamu bagus sekali, Adelia," kata Pak Budi. "Kamu bercerita dengan lancar dan penuh penghayatan. Kamu juga bisa mengatur intonasi suaramu dengan baik."

Adelia tersenyum senang mendengar pujian Pak Budi.

"Terima kasih, Pak," katanya.

Latihan dongeng berlangsung selama dua jam. Setelah latihan selesai, Adelia merasa lebih percaya diri untuk mengikuti lomba.

"Aku yakin aku bisa memenangkan lomba ini," kata Adelia kepada diri sendiri.

Malam harinya, Adelia kembali latihan dongeng di rumahnya. Ia ingin memastikan bahwa ia bisa bercerita dengan lancar dan penuh penghayatan.

Adelia berlatih hingga larut malam. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan lomba.

**Keesokan harinya, Adelia bangun pagi-pagi sekali. Ia harus berangkat ke perpustakaan umum kabupaten Tangerang untuk mengikuti lomba.**

Adelia tiba di perpustakaan umum kabupaten Tangerang tepat waktu. Ia melihat banyak peserta lomba lain yang sudah datang.

Adelia mendaftarkan diri dan kemudian duduk di tempat duduk yang sudah ditentukan.

Setelah semua peserta lomba mendaftar, lomba pun dimulai. Peserta lomba dipanggil satu per satu untuk naik ke panggung dan bercerita.

Adelia adalah peserta lomba kelima. Ia naik ke panggung dengan perasaan gugup. Namun, ia berusaha untuk tetap tenang.

Adelia mulai bercerita. Ia bercerita dengan lancar dan penuh penghayatan. Ia juga bisa mengatur intonasi suaranya dengan baik.

Para juri tampak mendengarkan cerita Adelia dengan seksama. Mereka juga memberikan tepuk tangan meriah setelah Adelia selesai bercerita.

Adelia turun dari panggung dengan perasaan lega. Ia sudah berusaha yang terbaik.

Lomba bertutur berlangsung selama tiga jam. Setelah semua peserta lomba selesai bercerita, para juri mulai bermusyawarah untuk menentukan pemenang.

Adelia menunggu dengan tegang. Ia berharap bisa memenangkan lomba.

Setelah beberapa menit, para juri mengumumkan pemenang lomba.

"Juara pertama lomba bertutur tingkat SMP diraih oleh Adelia dari SMP5 Tigaraksa," kata salah satu juri.

Adelia terkejut mendengar pengumuman itu. Ia tidak menyangka bisa memenangkan lomba.

Adelia naik ke panggung untuk menerima hadiah. Ia merasa sangat bahagia.

"Terima kasih kepada para juri dan semua peserta lomba," kata Adelia dalam pidatonya. "Saya akan terus belajar dan berlatih agar bisa menjadi pendongeng yang lebih baik lagi."

Adelia turun dari panggung dengan perasaan bangga. Ia telah meraih prestasi yang membanggakan.

Adelia kemudian pulang ke rumah. Ia disambut dengan pelukan hangat dari kedua orang tuanya.

"Selamat, Nak," kata ibunya. "Kamu hebat."

"Terima kasih, Bu," jawab Adelia.

Adelia sangat bahagia karena telah memenangkan lomba. Ia merasa bahwa kerja kerasnya selama ini telah terbayarkan.

Adelia bertekad untuk terus belajar dan berlatih agar bisa menjadi pendongeng yang lebih baik lagi. Ia ingin membawa dongeng-dongengnya kepada banyak orang dan menghibur mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun