Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Soup Jagung Buatan Bapak

4 November 2023   11:24 Diperbarui: 4 November 2023   11:26 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soup Jagung Buatan Bapak 

Nara menghela napas panjang saat memandangi mangkok berisi sup jagung di hadapannya. Sup itu buatan Bapak, seperti biasa, dengan aroma yang begitu menggugah selera. Namun, Nara tak merasa lapar. Dia hanya merasa sedih dan kehilangan.

Bapak Nara telah meninggal dunia tahun yang lalu. Nara masih belum bisa menerima kepergiannya. Dia masih sering memimpikan Bapak nya, dan selalu berharap bahwa mimpi itu adalah kenyataan.

Nara seorang penulis. Dia mulai menulis sejak kecil, dan Bapak adalah orang yang paling mendukungnya. Bapak Nara selalu mendorongnya untuk terus menulis, dan selalu membaca karya-karyanya.

Nara ingat saat pertama kali dia menunjukkan karyanya kepada Bapak. Bapak Nara tersenyum dan berkata, "Saya bangga padamu, Nak. Kamu memiliki bakat yang luar biasa."

Kata-kata Bapaknya membuat Nara merasa bahagia dan bersemangat. Dia semakin giat menulis, dan akhirnya berhasil menerbitkan buku pertamanya. Bapak Nara orang pertama yang membaca bukunya, dan dia sangat senang.

Nara dan Bapak nya selalu menghabiskan waktu bersama. Mereka sering memasak bersama, dan Nara selalu membantu Bapak membuat sup jagung. Sup jagung buatan Bapak adalah sup jagung terbaik yang pernah Nara makan.

Sekarang, Nara hanya bisa menikmati sup jagung buatan Bapaknya dalam kenangan. Dia tidak akan pernah melupakan Bapaknya, dan dia akan selalu menghargai sup jagung buatannya.

***

Nara duduk di meja makan, memandangi mangkok sup jagung di hadapannya. Dia mengambil sumpit dan menyendok sup itu ke dalam mulutnya. Sup itu hangat dan lezat, dengan aroma yang begitu menggugah selera.

Nara memejamkan matanya dan menikmati rasa sup itu. Dia membayangkan Bapak nya sedang tersenyum di hadapannya.

"Sup jagung ini rasanya sangat enak, Pak," kata Nara dalam hati. "Terima kasih telah membuatkannya untukku."

Nara membuka matanya dan kembali memandangi mangkok sup jagung itu. Dia tersenyum, dan hatinya terasa sedikit lebih lega.

"Aku akan selalu merindukanmu, Pak," kata Nara. "Tapi aku akan selalu mengingatmu, dan aku akan selalu menghargai sup jagung buatanmu."

Nara menghabiskan sup jagung itu, dan kemudian dia membersihkan meja makan. Dia berdiri dan berjalan ke jendela. Dia memandangi langit yang cerah, dan dia berharap bahwa Bapak nya sedang melihatnya dari sana.

"Aku akan terus menulis, Pak," kata Nara"Aku akan membuatmu bangga."

Nara melangkah pergi, dan dia meninggalkan mangkok sup jagung itu di meja makan. Dia tahu bahwa dia akan selalu menyimpan kenangan tentang sup jagung buatan Bapak nya di dalam hatinya.

***

Hari-hari berlalu, dan Nara mulai bisa menerima kepergian Bapak nya. Dia masih sering memimpikan Bapak nya, tetapi dia tidak lagi merasa sedih. Dia merasa bahwa Bapak nya selalu ada di dalam hatinya, dan dia selalu mendukungnya.

Suatu hari, Nara sedang menulis di mejanya. Dia sedang mengerjakan novel terbarunya, dan dia merasa sangat terinspirasi. Dia merasa bahwa Bapak nya sedang membantunya dalam menulis novel itu.

Nara menulis dengan penuh semangat. Dia menulis selama berjam-jam, dan dia tidak merasa lelah. Dia merasa bahwa dia sedang menulis sesuatu yang sangat penting.

Akhirnya, Nara selesai menulis novel itu. Dia merasa puas dengan hasil karyanya, dan dia yakin bahwa ibunya akan menyukainya.

Nara menerbitkan novel itu, dan novel itu diterima dengan baik oleh para pembaca. Novel itu menjadi bestseller, dan Nara menjadi terkenal sebagai seorang penulis.

Nara sangat senang dengan keberhasilan novelnya. Dia tahu bahwa ibunya akan bangga padanya.

Nara sering berbicara tentang Bapak nya dalam wawancara. Dia menceritakan tentang bagaimana Bapak nya mendukungnya dalam menulis, dan bagaimana Bapak nya selalu ada di dalam hatinya.

Nara tahu bahwa Bapak nya akan selalu ada di dalam hatinya. Dia akan selalu mengingat Bapaknya, dan dia akan selalu menghargai sup jagung buatan Bapak nya.

***

Soup jagung buatan Bapak adalah kenangan yang akan selalu Nara kenang. Sup itu adalah simbol cinta dan dukungan dari Bapaknya. Sup itu adalah rasa hangat dan lezat yang akan selalu membuat Nar merasa dekat dengan Bapak nya.

Nara tahu bahwa Bapak nya akan selalu ada di dalam hatinya, dan dia akan selalu menghargai sup jagung buatan Bapak nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun