Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nak, Makan Tumis Daun Kencur

28 Oktober 2023   12:27 Diperbarui: 28 Oktober 2023   13:29 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar pixabay.com

Nak, Makan Tumis Daun Kencur

Oleh: Mugiarni 

Di sudut kota Tangerang,  hiduplah seorang ibu bernama Bu Sri dengan seorang anak lelaki bernama Toni. Bu Sri adalah seorang janda yang bekerja sebagai petani. Toni adalah seorang pelajar SMA yang rajin dan berbakti kepada ibunya.

Suatu hari, Bu Sri sedang memasak di dapur. Toni yang baru pulang sekolah menghampiri ibunya.

"Ibu, apa masakan hari ini?" tanya Toni.

"Ini tumis daun kencur," jawab Bu Sri.

"Wah, aku suka tumis daun kencur," kata Toni.

"Baguslah," kata Bu Sri. "Tadi ibu sengaja masak tumis daun kencur karena aku tahu kamu suka."

Bu Sri kemudian menuangkan tumis daun kencur ke dalam piring. Ia pun menyuguhkannya kepada Toni.

Toni langsung mengambil sendok dan menyuap tumis daun kencur tersebut. Ia mengunyah dengan perlahan dan merasakan aroma daun kencur yang khas. Rasanya pun pedas dan gurih.

"Wah, enak sekali, bu," kata Toni. "Rasanya lebih enak dari biasanya."

"Iya, ibu tadi menambahkan cumi asin ke dalam tumis daun kencurnya," kata Bu Sri.

"Cumi asin? Kok bisa?" tanya Toni.

"Iya, ibu tadi beli cumi asin di pasar. Ibu pikir, kalau dicampur dengan cumi asin, tumis daun kencurnya pasti akan lebih enak," kata Bu Sri.

"Benar, bu. Rasanya memang lebih enak," kata Toni. "Cumi asinnya menambah rasa gurih dan sedikit asin yang pas di tumis daun kencurnya."

"Senang mendengarnya," kata Bu Sri. "Ibu senang kalau kamu suka tumis daun kencurnya."

Toni dan Bu Sri pun melanjutkan makan malam mereka. Mereka berdua menikmati tumis daun kencur yang lezat tersebut.

Setelah makan malam, Toni membantu ibunya mencuci piring.

"Ibu, memang benar kata ibu," kata Toni. "Tumis daun kencur yang dicampur dengan cumi asin rasanya lebih enak."

"Iya, ibu senang mendengarnya," kata Bu Sri. "Semoga kamu sering makan tumis daun kencurnya, ya."

"Iya, bu," kata Toni. "Aku pasti akan sering makan tumis daun kencurnya."

Keesokan harinya, Toni kembali ke sekolah. Ia menceritakan pengalamannya makan tumis daun kencur kepada teman-temannya.

"Tadi malam aku makan tumis daun kencur," kata Toni. "Tumis daun kencurnya enak sekali. Apalagi dicampur dengan cumi asin, rasanya makin enak."

Teman-teman Toni pun tertarik untuk mencoba tumis daun kencur tersebut. Mereka meminta resep kepada Toni.

Toni pun dengan senang hati memberikan resep tumis daun kencur tersebut kepada teman-temannya.

Setelah itu, banyak teman-teman Toni yang mencoba tumis daun kencur tersebut. Mereka semua menyukainya.

Bahkan, ada salah satu teman Toni yang kemudian membuat tumis daun kencur tersebut untuk ibunya. Ibunya pun menyukainya dan memintanya untuk sering membuat tumis daun kencur tersebut.

Akhirnya, tumis daun kencur yang dicampur dengan cumi asin menjadi salah satu masakan favorit di desa tersebut.

**Kesimpulan**

Tumis daun kencur yang dicampur dengan cumi asin rasanya memang lezat. Rasa daun kencur yang khas berpadu dengan rasa gurih cumi asin menghasilkan perpaduan rasa yang sempurna. Tumis daun kencur ini cocok untuk dinikmati sebagai lauk makan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun