Cuaca yang tidak menentu, seperti musim kemarau yang panjang, dapat menyebabkan gagal panen. Hal ini juga dapat menyebabkan penurunan kualitas beras.
Hama penyakit juga dapat menyebabkan penurunan produksi beras. Hama penyakit yang sering menyerang tanaman padi antara lain wereng, tikus, dan jamur.
Keterbatasan lahan juga dapat menyebabkan penurunan produksi beras. Lahan pertanian di Indonesia semakin berkurang karena konversi lahan untuk pembangunan.
Kenaikan biaya produksi
Biaya pupuk dan pestisida merupakan salah satu komponen biaya produksi beras yang paling besar. Kenaikan harga bahan baku pupuk dan pestisida, seperti gas alam dan minyak bumi, menyebabkan kenaikan harga pupuk dan pestisida.
Kenaikan harga bahan bakar
Biaya transportasi dan pengolahan beras juga meningkat karena kenaikan harga bahan bakar. Kenaikan harga bahan bakar juga menyebabkan kenaikan biaya pengiriman beras dari produsen ke konsumen.
Peningkatan permintaan beras
Permintaan beras meningkat, terutama dari negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan beras untuk konsumsi. Peningkatan pendapatan masyarakat juga menyebabkan peningkatan konsumsi beras, karena masyarakat memiliki daya beli yang lebih tinggi.
Kenaikan harga beras dapat berdampak negatif bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin. Hal ini karena beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia.