Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Emak dan Seribu Galon

17 September 2023   05:49 Diperbarui: 17 September 2023   05:54 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya, Emak memutuskan untuk bertanya kepada Pak Ryan, tetangga mereka yang sudah lama tinggal di desa ini. Pak Ryan dikenal sebagai ahli sumur di desa itu. Emak beralih dari rasa malu untuk meminta bantuan kepada tetangga-tetangganya, karena dia tahu bahwa dalam kesulitan, komunitas adalah sumber kekuatan terbesarnya.

Pak Ryanmendengarkan cerita Emak dengan penuh perhatian. Setelah beberapa saat, dia tersenyum dan berkata, "Emak, mungkin kita tidak perlu menggali lebih dalam sumur ini. Sebaliknya, kita bisa mencoba mencari sumber air yang baru. Terkadang, air tanah bisa mengalir ke tempat lain di bawah tanah."

Emak merasa lega mendengar saran Pak Ryan. Mereka bekerja sama dengan tetangga-tetangganya untuk mencari sumber air baru. Setelah beberapa hari, mereka menemukannya tidak terlalu jauh dari sumur lama mereka. Dengan bantuan Pak Ryan, mereka berhasil mengebor dan menemukan sumber air yang segar.

Sumur lama mereka tetap ada, tetapi sekarang menjadi simbol keberanian dan ketekunan mereka dalam menghadapi masalah. Emak dan keluarganya belajar bahwa dalam menghadapi kesulitan, mencari solusi bersama-sama adalah kunci untuk mengatasi tantangan.

Dengan air yang mengalir kembali ke rumah mereka, kehidupan sehari-hari keluarga Emak kembali normal. Tetapi pengalaman mereka dalam mengatasi krisis ini telah mengukir kenangan yang dalam tentang kekuatan keluarga dan solidaritas di antara tetangga-tetangga mereka. Emak menyadari bahwa meskipun ada kesulitan, selalu ada jalan keluar jika kita bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun