Semakin banyak waktu yang mereka habiskan bersama untuk memahami materi bangun ruang, semakin kuat juga ikatan persahabatan antara Nara dan Caca. Mereka tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga saling menguatkan dalam menghadapi tantangan.
Caca tidak hanya memberikan penjelasan matematika, tetapi juga memberikan semangat kepada Nara.
Meskipun Nara dan Caca berhasil mengatasi kesulitan dalam materi bangun ruang, ada tantangan baru yang muncul di luar dugaan. Nara merasa kurang percaya diri ketika harus tampil di hadapan umum.
***
Suatu hari, setelah pelajaran matematika selesai, Nara duduk di meja belajar sambil memandang jauh. Wajahnya tampak penuh kekhawatiran.
Caca, yang duduk di sebelah Nara, melihat ekspresi wajahnya dan merasa ada yang tidak beres.
"Ada apa, Ra?"tanya Caca. Senyum mengembang menghiasi wajah Caca.
Nara menghela nafas. "Ya, Caca. Besok ada presentasi!"
Caca tersenyum. Lalu menyemangatinya.
"Nara, bersuara saat kita menghadapi soal-soal bangun ruang? Awalnya, kita juga merasa kesulitan dan kurang yakin. Tapi kita berhasil menyelesaikannya dengan tekad dan bantuan satu sama"
Nara mengangguk perlahan, "Tapi ini berbeda, Caca. Tampil di depan umum membuatku sangat gugup."