Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semangkok Sayur Katuk Untuk Nara

8 Juli 2023   23:42 Diperbarui: 8 Juli 2023   23:52 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Canva. com

Nara menatap ibunya dengan senyum cerah. "Ini buku tentang sayur-sayuran dan manfaatnya, Bu. Aku ingin tahu lebih banyak tentang nutrisi yang ada di dalamnya."

Ibu Nara merasa bangga melihat minat Nara dalam mempelajari makanan sehat. Ia duduk di samping Nara, mengambil buku itu, dan mulai membacakan informasi menarik tentang sayur katuk dan manfaatnya.

Seiring berjalannya waktu, Nara menjadi semakin sadar akan pentingnya makan sehat dan menjaga pola hidup yang seimbang. Ia berbagi pengetahuannya kepada teman-temannya di sekolah dan bahkan menulis artikel kecil tentang manfaat sayur katuk di koran sekolah.

Suatu hari, ibu Nara pulang dengan senyuman besar di wajahnya. "Nara, tadi aku mendapatkan sebuah penghargaan di kantor berita. Aku mendapat penghargaan sebagai wartawati terbaik dalam liputan kesehatan dan gaya hidup sehat."

Nara memandang ibunya dengan bangga. "Selamat, Bu! Aku sangat bahagia untukmu. Ibu memang hebat!"

Ibu Nara tersenyum dan mengusap kepala Nara dengan lembut. "Aku tidak akan bisa mencapai ini tanpa dukunganmu, Nak. Kamu selalu memberiku inspirasi dan motivasi untuk menjadi yang terbaik. Terima kasih."

Nara memeluk ibunya erat. Mereka berdua saling memberikan kekuatan dan dukungan satu sama lain. Kebersamaan mereka tidak hanya melahirkan semangkuk sayur katuk yang lezat, tetapi juga melahirkan ikatan keluarga yang kuat.

Dalam perjalanan hidup mereka, Nara dan ibu Nara terus berbagi cerita, tawa, dan cinta. Mereka menyadari bahwa meski kesibukan sering kali menghalangi, kebersamaan dan perhatian adalah kunci untuk mempertahankan hubungan yang kuat di antara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun