Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Dengan Sekeping Luka Bagian 68

2 Juli 2023   11:27 Diperbarui: 2 Juli 2023   11:28 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay.com

Di antara pemandangan itu, Purbaningrum juga melihat seni di setiap sudut perkotaan. Dia melihat mural yang indah di dinding bangunan, patung-patung yang menggambarkan cerita dan emosi, dan seniman jalanan yang mengekspresikan kreativitas mereka. Seni menjadi medium untuk menyampaikan pesan, menggerakkan perasaan, dan menghubungkan manusia dalam pengalaman bersama.

Dalam melihat semua ini, Purbaningrum menyadari bahwa kehidupan perkotaan adalah galeri yang hidup. Setiap pemandangan adalah karya seni yang unik, menggambarkan kehidupan dalam berbagai nuansa. Dia belajar untuk melihat dengan mata yang terbuka, meresapi keindahan yang tersembunyi di balik gemerlap perkotaan.

Melalui indra penglihatannya, Purbaningrum merasakan kehidupan yang berdenyut di sekelilingnya. Pemandangan-pemandangan menjadi lukisan yang menghiasi perjalanan hidupnya, memberinya perspektif baru tentang keindahan dan keunikan dalam kehidupan perkotaan. Dia belajar untuk menghargai setiap momen yang terjadi di depan matanya, menggali keindahan yang terkandung dalam setiap sudut perkotaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun