Sementara itu, Nina melihat ibunya sesekali mengalihkan pandangan ke samping dan kembali lagi ke depan, mencari sesuatu untuk dipandang, menghindari kontak mata dengannya. Napasnya terdengar lebih cepat dan dangkal, menandakan betapa terkejut dan tidak nyaman sang ibu dengan pertanyaan yang dilontarkannya. Bibirnya yang gemetar mencoba tersenyum, tapi senyum itu terlihat dipaksakan, tidak bisa menyembunyikan kegelisahan di baliknya.
"Y... Yah, mampir ke minimarket bentar. Sabun cuci... dan... kebutuhan lain habis."
Kata-kata yang keluar dari mulut Lis terdengar terputus-putus. Terlihat ia berusaha mengalihkan perhatian. Dalam hatinya, perasaan takut dan cemas bercampur menjadi satu, mengingatkan bahwa rahasia yang selama ini dijaga dengan hati-hati tengah terancam terbongkar. Perasaan tersebut terlihat jelas di wajahnya, meskipun ia berusaha keras untuk tetap tenang. Pandangan mata yang berkedip cepat dan sering, suara yang sedikit bergetar, dan gerakan tubuh yang gelisah menjadi tanda betapa tidak nyamannya ia dengan situasi saat itu.
Nina yang menangkap gelagat aneh ibunya tak jadi melanjutkan pertanyaannya dan memilih diam di kursi belakang.
*