Mohon tunggu...
Mugi Wahyudi
Mugi Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Pelari Hobi

Baca cerita mingguan sebagai pehobi lari di sini. Bakalan banyak cerita yang bisa dibaca dari mulai pengalaman berlari sampai ulasan-ulasan tentang perlengkapan lari.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cerita Lari Hari Ini: Berlari Nyaman di Kawasan Elit Serpong

23 September 2024   17:10 Diperbarui: 23 September 2024   17:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Lari Hari Ini, Sabtu (21/09) Aku memutuskan berlari 10K di kawasan Serpong, Tangerang. Bukan sebuah kegiatan yang aku putuskan tiba-tiba, melainkan sudah aku rencanakan beberapa hari sebelum aku dan teman-teman tiba di Serpong untuk mengikuti sebuah kegiatan seminar. Kami berangkat pada hari Jumat pagi dengan menggunakan kendaraan milik sekolah tempat kami mengajar. Beberapa hari sebelumnya, temanku sudah beberapa kali mengingatkan agar tidak lupa untuk datang lebih awal agar kami bisa berangkat pagi hari. Kami pun berangkat pada pukul 07.30 WIB.

Singkat cerita, kami tiba di BSD Serpong malam hari sekitar pukul 21.00 WIB karena kami harus menjemput salah satu rekan kerja kami di Jakarta terlebih dahulu dan sejenak berkeliling kota Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan menuju Tangerang. Sesampainya kami di hotel dengan kondisi lelah setelah menerjang lalu lintas kota Jakarta yang padat, kami lekas beristirahat. Terlebih aku yang sudah berencana untuk lari pagi di kawasan Serpong. Harapanku ketika tiba di kamar hotel, aku bisa lekas tidur dengan cepat agar bisa bangun lebih awal dan menghadiri kegiatan seminar tepat waktu. Namun, cuaca Tangerang yang cukup panas membuatku kewalahan. Aku yang sudah terbiasa dengan cuaca dan suhu udara di Bandung yang cenderung sejuk harus beradaptasi dengan cuaca dan suhu udara Tangerang yang panas. Sontak aku kesulitan untuk bisa tidur dengan cepat.

Konsep hotel kamar hotel unik (dok. pribadi)
Konsep hotel kamar hotel unik (dok. pribadi)

Meskipun terdapat AC di setiap kamar hotel, namun itu tidak membuatku untuk bisa segera tertidur. Meskipun begitu, pada akhirnya aku bisa tertidur cukup nyenyak. Dengan aku pergi tidur segera, artinya aku tidak ingin kejadian-kejadian beberapa minggu lalu terulang kembali karena tidurku yang tidak baik. Heart rate menjadi cepat naik padahal hanya lari-lari kecil saja. Hal itu menandakan kualitas tidur yang kurang baik.

Alarm handphone pun berbunyi, aku pun segera bangun dan beranjak dari tempat tidur. Segera aku bersiap-siap untuk menjajal jalanan BSD Serpong. Aku sudah menentukan rute yang akan aku lalui saat berlari di sana.

Selepas shalat subuh, aku pergi ke area parkir hotel tempat kami menginap semalam untuk melakukan pemanasan. Aku berekspektasi bahwa suhu di pagi hari mungkin akan sedikit dingin. Namun ternyata tidak. Suhu pagi hari di sana berkisar 24 - 25 setara dengan suhu menjelang siang hari di Bandung. Setelah pemanasan selesai, aku mulai berjalan kaki dan dilanjutkan dengan berlari.

Hotel tempat kami menginap (dok. pribadi)
Hotel tempat kami menginap (dok. pribadi)

Dari hotel tempat kami menginap, Qubika Boutique Hotel namanya, yang menjadi titik awal aku berlari, aku memilih berlari ke arah Hotel Episode lalu berlanjut menyusuri jalan Paramount Boulevard, lalu masuk ke Jl. Ir. Soekarno dan belok ke arah Jl. Jendral Gatot Subroto. Kurang lebih rutenya seperti pada maps di bawah ini.

Rute lari (dok. pribadi)
Rute lari (dok. pribadi)

Sepanjang jalan aku berlari, aku sangat menikmati nyamannya berlari di sana. Itu karena disebabkan oleh permukaan jalan yang rata serta tidak ada lubang atau jalan rusak. Sangat wajar karena kawasan tersebut adalah kawasan elit. Meskipun suhu udara dan cuaca yang agak panas di pagi hari, hangat cahaya matahari masih sangat bisa aku nikmati selama berlari di sana. Pohon-pohon juga banyak yang menghiasi pinggiran jalan agar kita tetap bisa merasa segar saat berlari.

Bundaran Paramount Land (dokumen pribadi)
Bundaran Paramount Land (dokumen pribadi)

Aku juga berpapasan dengan pelari-pelari rekreasional lain di sana. Kami juga saling bertegur sapa dan melempar senyuman untuk menyemangati satu sama lain. Bahkan, ada pelari rekreasional yang sudah mulai berlari dan didampingi oleh temannya yang menggunakan sepeda saat aku tengah melakukan pemanasan di depan area parkir hotel. Selain para pelari rekreasional, pesepeda juga cukup banyak yang melintas di kawasan tersebut. Sepertinya memang kawasan tersebut sudah menjadi salah satu tempat yang nyaman untuk melakukan olahraga di jalan seperti bersepeda dan berlari.

Berlari 10K selesai, saatnya aku memeriksa rekaman aktivitas lari pada aplikasi kesehatan yang terhubung langsung dengan jam tanganku. Ada hal yang membuat aku sedikit sesak. Ternyata, rekaman aktivitas lariku menampilkan data rute yang kacau. Entah itu karena gangguan GPS atau mungkin karna aku skip untuk memperbarui aplikasinya. Karena tepat sebelum mulai berlari, aku nyalakan aplikasi tersebut dan muncul pemberitahuan untuk update. Namun aku putuskan untuk lewati karna jika aku perbarui terlebih dahulu, akan memakan waktu lebih lama, sedangkan aku harus sudah selesai berlari pukul 07.30 WIB pagi.

Data lari yang kacau (dok. pribadi)
Data lari yang kacau (dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun