Konklusi
Perang Terminologi dalam dunia Perang Media berpotensi beralih menjadi perang fisik dalam dunia perang konvensional. Perang Dunia II yang telah kita saksikan bersama berawal dari Perang Terminologi. Bangsa Jerman menganggap diri mereka adalah Ras Aria, Ras yang paling unggul di dunia, yang ditandai dengan doktrin 'Deutsch Uber Alle'. Klaim dan definisi atas terminologi Ras Aria tersebut memberikan Jerman legitimasi dan kekuatan moral untuk menundukkan bangsa lain. Akhirnya, Perang Terminologi (Perang nuklirnya dunia Perang Media) yang mengawali Perang Dunia II tersebut, benar-benar diakhiri dengan ledakan nuklir (Bom Hiroshima dan Nagasaki.
Tragis sekali apabila sejarah yang terjadi pada Perang Dunia II, yang bermula dari Perang Terminologi yang mengerikan ini, terulang di Indonesia. Bangsa Indonesia sama sekali tidak mendapatkan keuntungan dari Perang Terminologi, apabila sudah benar-benar terjadi dan pecah menjadi perang fisik. Saya yakin kita semua sama sekali tidak mengharapkan itu. Oleh karena itu, bijaklah dalam bersikap dan telitilah dalam memihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H