Telur ayam bukan hanya sekadar sumber protein biasa, tetapi juga merupakan superfood kaya senyawa bioaktif seperti lutein, zeaxanthin, asam lemak omega-3, dan peptida antihipertensi. Senyawa ini membawa manfaat kesehatan luar biasa, termasuk mencegah penyakit kardiovaskular, meningkatkan sistem imun, dan mengurangi stres oksidatif (Simopoulos, 2002). Dalam era di mana pangan fungsional semakin diminati, bagaimana ilmuwan dan peternak dapat mengoptimalkan potensi luar biasa dari telur ini?
Genetika dan Bioaktif: Potensi Besar di Dalam Telur Ayam
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sifat bioaktif pada telur ayam memiliki heritabilitas moderat hingga tinggi. Ini berarti bahwa faktor genetik memainkan peran signifikan dalam menentukan kandungan nutrisi fungsional pada telur. Misalnya, heritabilitas peptida antihipertensi mencapai 0,4–0,5, menunjukkan peluang besar untuk meningkatkan kandungannya melalui seleksi genetik (Biying et al., 2020).
Lebih menarik lagi, korelasi genetik antara kandungan bioaktif dan produktivitas telur menunjukkan hubungan positif yang kuat. Peningkatan senyawa bioaktif seperti peptida ACE inhibitory tidak hanya meningkatkan manfaat kesehatan tetapi juga mendukung produktivitas ayam secara keseluruhan. Dengan korelasi sebesar 0,6, langkah untuk menciptakan telur kaya nutrisi tidak harus mengorbankan hasil produksi (Huang et al., 2010).
Faktor Lingkungan dan Strategi Nutrisi
Selain faktor genetik, lingkungan, terutama komposisi pakan, memainkan peran penting. Diet kaya DHA, linseed, atau jagung terbukti secara signifikan meningkatkan kandungan senyawa bioaktif seperti omega-3 dan lutein dalam telur. Faktanya, suplementasi DHA dapat meningkatkan kandungan omega-3 hingga 200%, menjadikan telur sebagai salah satu sumber nutrisi penting untuk kesehatan manusia (Ou et al., 2023).
Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi stres lingkungan seperti suhu tinggi dapat menurunkan aktivitas bioaktif telur. Oleh karena itu, manajemen lingkungan yang baik harus menjadi bagian dari strategi pemeliharaan (Liao et al., 2018).
Pendekatan Genetik untuk Masa Depan Telur Fungsional
Dengan menggunakan metode seperti Best Linear Unbiased Prediction (BLUP), ilmuwan dapat memperkirakan nilai pemuliaan untuk meningkatkan kandungan bioaktif telur. Teknologi ini memungkinkan seleksi genetik yang lebih akurat dengan mempertimbangkan pengaruh faktor lingkungan (Henderson, 1984). Pendekatan lain seperti Marker-Assisted Selection (MAS) dan Genomic Selection (GS) membuka peluang besar untuk mengidentifikasi gen-gen kunci yang memengaruhi kandungan bioaktif, sehingga proses seleksi dapat lebih efisien (Simopoulos, 2002).
Telur Fungsional untuk Kesehatan dan Ekonomi
Kombinasi antara seleksi genetik dan intervensi nutrisi tidak hanya meningkatkan kandungan bioaktif telur, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. Telur fungsional dengan nilai gizi tinggi memiliki potensi besar di pasar global, baik sebagai solusi kesehatan maupun sebagai produk unggulan dari sektor peternakan lokal (Zambrowicz et al., 2014).
Melalui inovasi ini, telur ayam dapat menjadi lebih dari sekadar makanan sehari-hari. Ini adalah langkah strategis untuk mendukung kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan keberlanjutan ekonomi peternakan unggas di Indonesia.
Kesimpulan
Dengan memanfaatkan potensi genetika dan strategi nutrisi yang cerdas, kita dapat menciptakan telur fungsional yang kaya manfaat kesehatan tanpa mengorbankan produktivitas. Inovasi ini tidak hanya mendukung kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperkuat daya saing industri peternakan Indonesia di pasar global.
Daftar Pustaka
- Biying Z, Zhang M, Wang Z. 2020. ACE inhibitory peptides in eggs: Genetic variability and potential for breeding. J Poult Sci. 57(2):45–52.
- Henderson CR. 1984. Applications of Linear Models in Animal Breeding. Guelph (ON): University of Guelph Press.
- Huang X, Chen Y, Zhang L. 2010. The role of diet in modulating bioactive compounds in eggs. J Anim Sci. 88(4):1080–1089.
- Liao W, Yu J, Zhu J, et al. 2018. Bioactive peptides for bone health improvement. Food Chem. 252:187–196.
- Ou SC, Zhang Q, Pan M, Chen W. 2023. Enriched egg for human health applications. Food Chem. 386:132971.
- Simopoulos AP. 2002. Omega-3 fatty acids in health and disease and in growth and development. Am J Clin Nutr. 54(3):438–463.
- Zambrowicz M, Polanowski A, Trziszka T. 2014. Egg yolk hydrolysates for antioxidant activity. Int J Food Sci Technol. 49(8):1892–1898.
Apakah ini sudah sesuai dengan yang Anda inginkan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H