Pesugihan memang selalu menjadi jalan pintas paling menarik untuk orang yang buta arah dan ingin segera kaya dengan cepat.
Namun sayangnya pesugihan memiliki syarat yang cukup berat untuk bisa menjadi kaya dengan cepat.
Dimana salah satu syaratnya adalah menyiapkan tumbal. Tumbal yang dimaksud tidak hanya nyawa dari manusia, hewan, namun juga kabahagiaan.
Mungkin pada awalnya akan merasa sangat bahagia lantaran memiliki banyak uang dan juga harta benda.
Namun lama kelamaan mereka harus membayar apa yang telah diberikan setan kepadanya. Bisa jadi nyawanya sendiri orang lain, keluarga atau bahkan kebahagiaannya selama hidup.
Salah satu sumber pesugihan yang paling terkenal adalah Gunung Kawi yang berada dikawasan Jawa Timur.
Salah satu mantan pelaku pesugihan Gunung Kawi mengatakan bahwa persyaratan yang diberikan sangat tidak sebandingkan dengan apa yang didapatkan.
Bejo (nama samaran) mengatakan dirinya pernah terlibat didalam pesugihan pada awal tahun 1999. Dimana pada kala itu mengalami krisis moneter sehingga membuat usaha yang dikembangkannya mengalami kemunduran.
Bejo yang berprofesi sebagai pengusaha ekspor pun merasa terpuruk dan stress lantaran segala kebutuhan hidup yang harus dipenuhi tak dapat dilakukan.
Bersama dengan kesulitan yang menghampiri seolah Bejo mendapatkan pemikiran jika dirinya melakoni pesugihan maka akan terbebas dari segala kendala.
Dirinya pun memutuskan unuk pergi mendatangi Gunung Kawi dan mengikuti ritual pesugihan.
Bejo nekat melakukan pesugihan dan semakin yakin dengan yang dirinya lakukan lantaran dirinya mengetahui bahwa rekan bisnisnya juga melakukan hal serupa.
Usai melakukan ritual tak butuh waktu lama sekitar tahun 2000 Bejo mendapatkan tawaran melakukan proyek besar.
Kesempatan ini pun diambilnya dan penghasilannya pun cukup drastic meningkat. Tak ingin kehilangan kekayaannya Bejo selalu mengucap syukur pada malam Jumat Legi dan melakukan ritual.
Namun lantaran memakan uang hasil pesugihan Bejo yang tadinya ramah dan dermawan beruhan menjadi sosok yang angkuh dan juga serakah.
Kehidupannya pun berubah menjadi menyedihkan rumah tangganya berantakan. Bejo selalu berkunjung kekasino di Singapura dan bermain wanita.
Sementara istriya berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri dan anaknya digelandang polisi lantaran terlibat kasus narkoba.
Tak berhenti sampai disitu tak berselang lama anak dan istri Bejo meninggal dunia lantaran penyakit yang diderita secara mendadak.
Menyadari semua adalah bagian dari syarat yang ahrus dipenuhi setelah menerima kekayaan hasil pesugihan Bejo pun berhenti.
Dirinya melakukan taubat dan tak lagi melakukan rotual Jumat Legi di Gunung Kawi.
Namun seiring taubatnya Bejo harta kekayaannya pun lambat laut habis dan dirinya hanya hidup sebatang kara dan tak memiliki apapun lagi.
Kisah ini diceritakan Bejo melalui kanal Youtube Inidia Misteripedia pada Rabu 9 Febuari 2022. Tujuannya agar tidak ada lagi orang yang berfikir akan melakukan pesugihan sepertinya.
Sebab tumbal yang dimaksud tidak hanya nyawa manusia namun bisa juga kebahagiaan dari sang pemuja pesugihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H