Istilah Bani Adam menunjukkan bahwa seluruh manusia adalah anak dari manusia ciptaan Allah yang pertama yang bernama Adam[11].
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka.. “ (QS. Al- A’raf, 7: 172)
Juga dalam firman-Nya:
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia Telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga.. (QS. Al A’raaf, 7: 27)”
Istilah yang mirip dan memiliki pengertian yang sama dengan Bani Adam adalah Dzurriyati Adam. Adam digambarkan oleh Al- Qur’an sebagai makhluk manusia yang pertama kali. Disampingnya terdapat seorang perempuan yang diciptakan Allah SWT (Hawa namanya) untuk hidup berdampingan dengan Adam. Dari pernikahan Adam dan Hawa lahirlah bangsa manusia. Maka semua manusia adalah bani adam atau keturunan Adam.
Penggunaan istilah bani Adam dan Dzurriyati Adam dimaksudkan untuk menegaskan tentang asal usul yang jelas tentang manusia. Manusia bukanlah makhluk yang merupakan anak turun dari kera ataupun yang lain sebagaimana yang diungkapkan oleh ilmuwan yang menganut paham evolusionisme[12].
“Mereka itu adalah orang-orang yang Telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang kami angkat bersama Nuh.. (QS. Maryam, 19: 58)”
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa manusia memiliki tiga istilah dalam Al-Qur’an, yakni 1. Insan, yang diambil dari kata asal Uns yang mempunyai arti jinak, tidak liar, senang hati, tampak atau terlihat, 2. Basyar, yang berasal dari makna kulit luar yang dapat dilhat dengan mata kasar, bersifat indah dan cantik. Dan dapat menimbulkan rasa senang, bahagia dan gembira bagi siapa saja yang melihatnya, 3. Bani Adam atau Dzurriyati Adam, yang menunjukkan bahwa seluruh manusia adalah anak atau keturunan dari manusia ciptaan Allah yang pertama yang bernama Adam
DAFTAR PUSTAKA
- Khairunnas Rajab, M. Ag. 2011. Psikologi Ibadah: Memakmurkan Kerajaan Ilahi di Hati Manusia. Jakarta: Amzah.
- HM. Hamdani Bakran Adz-Dzaky. 2001. Psikoterapi dan konseling Islam. Yogyakarta: FAJAR PUSTAKA BARU.
- Fuad Nashori. 2005. Potensi-potensi Manusia: Seri Psikologi Islami. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.