Musim durian tahun ini, saya juga mengumpulkan durian minimal 200 buah per hari, buat pedagang durian antar kota. "untung seribu dua ribu per buah", sangat berarti.
Saya ingat pada tahun 2002-2004, saat ikut sebagai Konsultan Program Pembinaan Petani dan Nelayan Kecil (P4K) dibawah badan Diklat Depertemen Pertanian dengan dukungan IFAD Roma, dan UNDP, petani dan nelayan kecil yang menjadi perioritas adalah seperti Yanti dan Mak Caun, yang hanya mememiliki lahan pertanian seperempat ha, kebanyakan buruh tani. Petani dan nelayan kecil dikelompokkan dengan anggota 7 hingga 12 orang.
Mereka didampingi untuk melihat masalah internal, menganalia usaha apa yang tepat dan menguntungkan. Dengan kesepatan dalam kelompok, dapat mengusulkan bantuan modal dari BRI. Kelompok membuka rekening di BRI, dan menyimpan.
Dalam berbagai usulan kelompok, ternyata memang "usaha tanam padi", tidak akan dibantu BRI. Karena mereka sudah paham betul, usaha ini secara ekonomi tidak menguntungkan.
Pertanyaan kepada Pemerintah Jokowi, khususnya Kementrian Pertanian, sejauh mana program kementrian ini menyentuh Mak Caun, Yanti dan petani gurem yang lain ?
Mereka adalah rakyat Indonesia yang termasuk.... kelompok masyarakat miskin. Jumlahnya mencapai 27,54 juta (BPS Pusat, Maret 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H