Mohon tunggu...
Muchtadi Darmawan
Muchtadi Darmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Feel Free

...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengembalikan Liverpool ke Angkasa

6 Mei 2022   14:20 Diperbarui: 6 Mei 2022   14:26 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.pexels.com/photo/light-city-street-building-10463654/ (Tamble Bohle) 

Namun, sebenarnya perjalanan musim 2020-2021 adalah titik balik pencapaian hebat di musim 2021-2022, meski belum usai tetapi Klopp berhasil memastikan Liverpool bisa memainkan semua laga dan kompetisi yang dijalani. Format liga hingga kompetisi berhasil dijajakinya, Bulan Mei akan menjadi faktor penentu sejarah baru yang dicapai Liverpool.

Dinamika musim 2020-2021 adalah pencapaian yang tidak kalah indah dibangdinkan ketika juara Liga Champions dan Liga Inggris. Perjuangan pemain tetap diberikan penuh, rotasi 'terpaksa' di jantung pertahanan oleh pemain muda berjalan spartan meskipun keran terkesplotasi lawan. 

Namun, apa yang digapai di musim sebelumnya patut diapresiasi karena tanpanya tidak akan lagi membawa Liverpool kembali terbang di musim 2021-2022.

Dalam memulai kampanyenya di musim 2021-2022, Liverpool tidak diprediksi menjadi klub yang difavoritkan juara. 20 pundit BBC memberikan prediksinya, Liverpool hanya akan menempati posisi tiga atau empat, dibawah Mancity, Chelsea, dan Manutd.

Prediksi Liga Inggris Musim 2021-2022 oleh Pundit BBC.

Sumber: https://www.givemesport.com/
Sumber: https://www.givemesport.com/

Prediksi yang disampaikan tentu tidak salah, di musim 2020-2021 ketiga klub tersebut tampil hebat. Manutd berhasil cukup berhasil mengganggu City di liga. 

Sementara City dibawah Pep seperti biasa, lupa bagaimana cara kalah dan mendominasi liga bahkan berhasil mencapai Final pertamanya di Liga Champions. Namun harus mengalami kelahan pahit dari Chelsea.

Sementara, pencapaian Liverpool sebagai juara bertahan kurang begitu apik, Liverpool harus berjuang ekstra untuk mengamankan tempat di Liga Champions. 

Memertahankan gelar tidak lagi terbayangkan ketika banyak krisis yang dihadapi, para pemain seperti Fabinho, Henderson, Milner harus bermain diluar posisi utamanya. Sehingga banyak lubang-lubang dan mengganggu kestabilan gaya permainan Klopp.

Salah satu statistik yang kurang mengenakan ialah Liverpool mengalami kekalahan enam kali beruntun di Anfield. Hal yang sama terjadi sekitar setengah abad lalu, tepatnya pada musim 1953-1954. Pada musim tersebut Liverpool terdepak dari kasta tertinggi Liga Inggris.

Dalam memulai musim 2021-2022, para fans berharap Liverpool aktif di bursa transfer musim panas. Sayangnya, Klopp hanya mendatangkan satu pemain bertahan yaitu Ibrahima Konate, bek muda berusia 22 tahun yang ditebus 41,5 juta euro dari RB Liepzig. Serta Luiz Diaz yang sebagai winger baru yang didatangkan pada jendala transfer musim dingin ditebus seharga 45 juta euro dari Porto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun