Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film India, Problem Misoginis, dan Pelecehan terhadap Perempuan

13 Desember 2019   20:10 Diperbarui: 17 Desember 2019   21:55 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dwyer, mengatakan pada era tahun 1960-an aktor yang lagi naik daun, Shammi Kapoor, sudah mempertontonkan bagaimana "hero" dalam film india sudah menggunakan cara-cara tak lazim dalam menggoda perempuan. Lantas tindakan itu, menjadi suatu yang lumrah di masyarakat India.

Bahkan, The Guardian mencontohkan salah satu kasus di Australia. Seorang penjaga keamanan di India, lepas dari tuntutan akan pelecehan seksual terhadap seorang wanita. Ia melakukan pelecehan itu dengan menggunakan pesan singkat.

Pengacaranya bilang, bahwa perilaku tersebut sangat normal di India. Melakukan penguntitan terhadap wanita adalah hal yang biasa. Dan parahnya, perilaku itu dianggap biasa lantaran terinspirasi oleh film India.

Seorang laki-laki yang menguntit wanita hanya untuk memperjuangkan cinta, meski sang wanita tidak mencintai pria itu, sampai sang hawa jatuh hati karena keseriusan pria tersebut, bagi masyarakat India adalah perilaku biasa. Kisah begitu banyak dipertontonkan oleh Shah Rukh Khan, Saif Ali Khan, Salman Khan dan aktor lain di film India.

Film India dan Bias Gender

Swati Tandon salah seorang produser di India, cukup gerah dengan perilaku "eve teasing" yang melanda masyarakat India. Hal itu, disebabkan karena industri film India terlalu didominasi oleh laki-laki.

"Kami hampir tidak memiliki penulis skenario perempuan. Semua karakter perempuan dalam film ditulis oleh laki-laki dan disutradarai oleh laki-laki," kata Swati Tandon kepada Aljazeera.

Sebuah penelitian pada tahun 2007 yang menganalisa lebih dari 4000 film India, menemukan adanya bias gender dari alur cerita.

Maka tak salah jika ada beberapa film yang mencoba mendobrak maskulinitas dalam fim India, dimana perempuan digambarkan sebagai subjek yang memiliki kekuatan dan tidak tunduk kepada pria hanya karena cinta-cintaan semata.

Beberapa film seperti "Lipstick: Under My Burkha", "Pink" dan terakhir yang kontroversial adalah "Parched" mencoba untuk menggambarkan itu semua.

Mungkin judul terakhir "Parched" adalah bentuk perlawanan yang paling ekstrem terhadap maskulinitas dalam film India. Film ini naskahnya ditulis dan disutradarai langsung oleh Leena Yadav.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun