Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film India, Problem Misoginis, dan Pelecehan terhadap Perempuan

13 Desember 2019   20:10 Diperbarui: 17 Desember 2019   21:55 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan Film Daar yang diperankan Shah Rukh Khan| Foto: Bollywoodlife

Akhirnya, kebencian terhadap wanita, muncul dari pesan film itu. Bukan hanya saya yang bilang, namun beberapa kritikus film India rupanya juga memiliki pandangan sama.

Kisah hampir serupa banyak ditemui di Film India. Wanita dijadikan sebagai sasaran kesalahan atau bahkan yang lebih parah dijadikan sasaran aksi penguntitan. Digambarkan lemah tak berdaya, dan lantas menerima cinta sang "hero" dari upaya tidak normal-nya itu.

Ambil contoh adalah film "Tere Naam" yang diperankan oleh Salman Khan dan Bhoomika Chawla. Film yang dirilis pada tahun 2013 ini merupakan film sensasional Salman Khan, lantaran aktingnya yang sangat luar biasa.

Namun, tetap layaknya film India yang khas dengan anasir-anasir misoginis, film ini menggambarkan bagaimana Radhe (Salman Khan) harus menggunakan cara kekerasan agar Nirjara (Bhoomika Chawla) menerima cintanya. Nirjara, selain dikuntit, juga diculik oleh Radhe. Tentu adegan semacam ini lantas bisa dibenarkan oleh penonton film India.

Ada pula film "Daar" yang diperankan Shah Rukh Khan, Sunny Deol dan Juhi Chawla. Secara teknis, saya memuja akting Shah Rukh Khan dan keberaniannya mengambil peran "anti hero" di usia emas dalam karirnya.

Namun, anasir-anasir misoginis lagi-lagi tergambar dalam film tersebut. Rahul (Shah Rukh Khan) harus menerima fakta bahwa wanita pujaannya Kiran (Juhi Chawla) harus menikah dengan Sunil (Sunny Deol).

Memendam amarah dan dendam, Rahul kemudian menebar teror kepada Kiran. Menguntitnya saat bulan madu, hingga mengancam nyawa-nya. Lagi-lagi wanita menjadi "tumbal" dalam film-film India.

Hal lain misalnya ada dalam film "Badlapur" yang menggunakan wanita sebagai ajang balas dendam atas pembunuh keluarga sang pemeran utama. Atau, dalam film "Ranjhana" kisah cinta buta seorang laki-laki kepada wanita yang tidak mencintai dia.

Berusaha keras dari memotong pergelangan tangan, merusak pernikahan kekasihnya, memfitnah calon suami wanita pujaannya itu dan aksi tersebut lantas menjadi pembenar atas nama cinta. Sehingga, semua yang ada dalam film itu, lambat laun menjadi penyakit sosial di masyarakat.

Fenomena "Eve Teasing" dalam Film dan Imbasnya di Masyarakat

Saya mulai analisa ini dari hubungan film India dengan masyarakat. Industri Bollywood saat ini menjadi salah satu yang diperhitungkan di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun