Kalimat ekstrim yang dilontarkan Ketua DPRD dan menyinggung perasaan mantan anggota dewan yakni adanya pengkondisian yang sudah dilakukan oleh dewan pada periode sebelumnya untuk proyek MCC.
Sontak, seakan berbalas pantun, mantan anggota dewan dengan langkah cepat melayangkan somasi kepada Ketua DPRD atas pernyataanya, serta sesumbar akan membawanya ke ranah hukum jika pernyataan itu tidak segera dicabut.
Walaupun, anggota DPRD punya hak imunitas, namun Ketua DPRD meminta maaf dan mencabut pernyataannya itu.
Di luar segala macam kisah dibelakang rencana pembangunan Gedung MCC itu, ada hal yang perlu dicermati. Proyek dengan nilai fantastis belum tentu berujung manis.
Sama halnya dengan dunia film. Biaya produksi besar belum tentu menghasilkan keuntungan besar. Proyek dan film dalam satu konteks tertentu sama-sama memiliki tujuan dan visi di belakangnya, meski beda secara substantif.
Proyek pemerintahan visi-nya adalah output maksimal untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Produksi film, tujuannya adalah meraup keuntungan dan rating sebanyaknya.
Dalam sejarah perfilman, ada sejumlah film berbiaya besar namun gagal total dalam meraup keuntungan. Padahal sejumlah nama besar disematkan dalam film tersebut.
Ambil contoh film "The 13th Warrior" yang dibintangi oleh aktor kawakan Antonio Banderas. Berbiaya 160 juta US Dolar, film ini justru tak laku dipasaran. Salah satu kritik pada film ini adalah lemahnya naskah dan minimnya plot yang menggugah selama film.
Sama halnya, film berjudul "47 Ronin" yang dibintangi Keanu Reeves juga gagal dipasaran. Menghabiskan biaya produksi sekitar 2,5 triliun rupiah film ini tak balik modal dengan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun rupiah. Film ini dinilai kurang original sehingga publik merasa kecewa dengan garapan film itu.
Paling tragis adalah film berjudul "Mars Need Moms". Kerugian film ini masih menjadi rekor buruk bagi rumah produksi Walt Disney. Bagaimana tidak, bermodalkan biaya produksi Rp 2,2 triliun, namun hanya bisa meraup penghasilan Rp 300 miliar.
Lagi-lagi masalah persiapan dan naskah film yang kurang matang, jadi faktor kegagalannya di pasaran.