Mohon tunggu...
Muchammad Nafil
Muchammad Nafil Mohon Tunggu... -

My life my adventures....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Aturan Baru FIFA, Wasit Tidak Dipakai Lagi......

4 Oktober 2014   15:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:25 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti halnya tiap produk teknologi, tentu adamargin of error. Secara resmi, toleransi kesalahan mencapai sekitar 1,5 sentimeter. Namun, Holzmuller bilang tidak mungkin lebih dari setengah sentimeter. ’’Dalam uji coba, 2.400 insiden gol dikenali secara akurat oleh sistem ini. Jadi, kita percaya 100 persen,’’ lanjut dia.

Banyak yang menyambut gembira penerapan teknologi tersebut pada Piala Dunia. Petenis Denmark Caroline Wozniacki langsungnge-twitsaat gol Benzema disahkan. ’’Rasanya luar biasa melihat teknologi diterapkan dengan baik untuk melihat bola melewati garis gawang#PialaDunia2014,’’ demikian bunyi Twitterresmi petenis yang gila bola itu.

Masalahnya, banyak yang menganggap teknologi tersebut membuat keindahan sepak bola berkurang. Para penolak teknologi beralasan bahwa sepak bola adalah olahraga ’’manusia’’. Dengan melibatkan terlalu banyak ’’mesin’’, olahraga menjadi kehilangan unsur subjektif. Padahal, itulah serunya. Tetapi, Presiden FIFA Sepp Blatter sudah bersikap tegas. ’’Tidak ada alasan lagi. Teknologi inilah yang kita butuhkan,’’.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun