Mohon tunggu...
Muchammad Soffa
Muchammad Soffa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

SMAN 1 PRAMBON NGANJUK

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jadikan Hardiknas Semangat Lebaran Kita

20 Mei 2020   01:57 Diperbarui: 20 Mei 2020   02:29 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hari Pendidikan Nasional tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya bila selama ini identitas utama hari besar nasional ditandai dengan upacara bendera tidak terkecuali Hardiknas. 

Tahun 2020 tidaklah demikian upacara bendera ditiadakan akibat wabah covid-19 momentum ini justru menjadi saat yang tepat untuk melakukan intropeksi atas Hardiknas yang dilakukan selama ini. Intropeksi berarti melakukan perhitungan dengan demikian bisa menjadi wahana memperbaiki diri karena dengan kesabaran sendiri melakukan perhitungan atas kebaikan keburukan dan kelebihan kekurangan yang selama ini dilakukan dalam kaitan Hardiknas. 

Tentu saja bukan semata-mata bentuk peringatan hari Pendidikan Nasional yang dilakukan evaluasi tetapi justru implementasi pendidikan nasional itu sendiri yang memiliki nilai penting dan strategis. Hardiknas hanyalah sekadar momentum melakukan intropeksi menyeluruh.

Pendidikan Nasional kita saat ini terus menunai kritik dari berbagai pihak kendati para pemegang kebijakan senantiasa berikhtiar untuk melakukan perbaikan. Itu terjadi lantaran seringnya bongkar-pasang kebijakan pendidikan di Indonesia sehingga arah pendidikan nasional kadang kurang sejalan dengan maksud pendidikan itu sendiri atau setidaknya penerjemahannya terlalu longgar sehingga terkesan kabur

Untuk memahami Pendidikan Nasional kita harus melihat rumusan yang tertuang dalam undang-undang 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang". 

Sedangkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional atau sikdiknas menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Adapun tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Mahaesa berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Undang-undang tentang Diknas dari rumusan di atas bisa kita simpulkan bahwa penyelenggaraan pendidikan nasional dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia itu artinya pendidikan adalah untuk menolong manusia agar menjadi manusia yang sempurna  yaitu pendidikan yang memanusiakan manusia lainnya. 

Pendidikan dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik dengan potensi yang berkembang itulah seseorang manusia akan dan bisa memanusiakan orang lain

Dengan demikian maka semua kebijakan di bidang pendidikan harus berangkat dari acuan ini dan sebagai pengejawantahannya kebijakan yang akan mengarahkan manusia pendidikan yang mampu memanusiakan manusia. Ki Hajar Dewantoro memberikan 3 ajaran penting dalam pendidikan yang pernah dikemukakannya

Ing Ngarso Sun Tulodho yang berarti di depan (pimpinan) harus memberi teladan. Kalimat  ini dengan maksud pendidikan itu harus tetap dan mantap kalau kita di depan artinya bahwa pendidikan itu harus membentuk ketetapan pikiran dan batin menjamin keyakinan diri dan membentuk kemantapan dalam prinsip hidup untuk menjadi suri teladan. Istilah tetap disini dapat dimaknai dalam kerangka yang prinsipil yakni memiliki ketetapan pikiran untuk berkomitmen yang selaras dengan nilai-nilai social. 

Pendidikan membentuk seseorang mampu berpikir kritis dan memiliki ketetapan pikiran sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin artinya pikirannya tidak gampang terombang-ambing oleh tawaran-tawaran hidup yang tidak selaras dengan nilai-nilai. Pendidikan menghantar seseorang untuk memiliki kepercayaan diri dan keuletan diri untuk maju terus dalam mengatasi segala tantangan kehidupan secara ksatria dalam akses kehidupan orang yang mantap adalah orang yang memiliki keteguhan hati ke arah kualitas diri sebagai manusia personal dan anggota komunitas sosial.

Sementara suri tauladan yang mantap menunjukkan bahwa pendidikan menghantar seseorang untuk berkemajuan diri, memiliki orientasi yang jelas untuk menuju tujuan yang pasti yakni kemerdekaan diri sebagai pribadi anggota masyarakat dan warga dunia. Jadi landasan operasional pendidikan adalah upaya membentuk kualitas pribadi peserta didik sampai pada tingkat yang maksimal

Kedua Ing Madyo Mangun Karso yang bermakna di tengah memberi bimbingan yang ngandel adalah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya berpendirian tegak pendidikan harus mengantar orang pada kondisi diri yang ngandel berpendirian tegak teguh. Orang yang di tengah memberi bimbingan berpendirian tegak adalah orang yang berprinsip adalah orang yang menunjukkan keberanian. 

Pendidikan membentuk seseorang untuk menjadi pribadi yang berani berwibawa dan kesatria. Orang yang berpendidikan adalah orang yang berani menegakkan kebenaran dan keadilan matang dan dewasa dalam menghadapi segala cobaan.  Sementara di tengah memberi bimbingan yang bandel menunjukkan bahwa orang yang terdidik adalah orang yang tahan uji segala cobaan hidup dan dalam segala situasi hidup dihadapinya dengan sikap tawakal tidak lekas ketakutan dan hilangnya nyali

Ketiga Tut Wuri Handayani yang mengandung arti di belakang memberi dorongan artinya pendidikan memberikan bercorak religius. Pendidikan harus mampu di belakang memberi dorongan itu menciptakan kesenangan dan ketenangan. Pendidikan seseorang harus mampu di belakang memberi dorongan mengalami kesucian pikiran dan ketenangan batin. Pendidikan harus mampu di belakang memberi dorongan kepada seseorang mengalami kesucian pikiran ketenangan lahir dan batin. 

Tiga ajaran Ki Hajar di atas penting sebab ia memiliki kandungan makna yang berkualitas kemanusiaan suatu kualitas yang merupakan bagian mendasar dan idealisme pendidikan sejak masa Yunani klasik. Pendidikan harus kritis yang relevansi untuk konteks pendidikan di Indonesia ini terutama manakala penerapannya dimaksudkan untuk membangun jiwa kepemimpinan dalam diri anak-anak di Indonesia.  

Harapan ke depan mereka kelak mampu menjadi pemimpin Indonesia yang benar-benar Indonesia artinya menjadi pemimpin yang memiliki ketetapan pikiran dan batin memiliki kepercayaan diri dan pendirian yang teguh memiliki pikiran yang suci batin yang tenang dan hati yang senang. Kondisi demikian menjadi jaminan ke arah terciptanya kepemimpinan yang memerdekakan kemanusiaan setiap pribadi di Indonesia secara utuh dan penuh

Pertanyaan kita sekarang sudah kah berbagai kebijakan pendidikan saat ini sudah mencerminkan atau mengimplementasikan hal itu yakni sejalan dengan maksud pendidikan nasional maupun 3 ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara. Apabila hal ini kita kupas niscaya pasti memunculkan pro dan kontra cukuplah pembaca yang mencermatinya yang pasti menelaah kurikulum kurikulum satu diantara pisau. 

Analisis kita hanya kurikulum 2013 tampaknya sudah kurang relevan bila kita kuliti untuk saat ini sebab ia produk kabinet periode lalu dan pada periode ini tampaknya akan ada kurikulum baru lagi itu searah dengan penjelasan Mendikbud sejak awal dilantik oleh presiden. 

Mendikbud telah mengeluarkan kebijakan merdeka belajar dan kampus merdeka istilah itu tampaknya juga mengambil referensi dari ajaran Ki hadjar yang intinya ingin memerdekakan kemanusiaan tersebut nah kebijakan itulah yang perlu kita kawal agar sejalan dengan arah dasar pendidikan nasional kita

Hari Pendidikan Nasional kita peringati sebagai implementasi apa yang sudah direncanakan oleh Ki Hajar Dewantoro kebetulan pada tahun ini kita sebagai bangsa Indonesia tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Pertama karena berkaitan dengan adanya penyebaran covid- 19 dimana orang dilarang untuk selalu menjaga jarak dan berdiam diri di rumah agar penyebaran penyebaran virus Corona tidak sampai ke mana-mana. Kedua peserta didik dan tenaga pengajar saat ini difokuskan untuk belajar di rumah oleh sebab itu dalam merayakan hari pendidikan tahun 2020 cukup di rumah saja

Hari Pendidikan Nasional saat ini bersamaan dengan kita umat Islam menjalankan ibadah puasa ibadah puasa mendidik kita untuk selalu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Puasa Ramdhan sejalan dengan tujuan pendidikan Indonesia yaitu membentuk manusia yang bertaqwa maka puasa Romadhon bisa dijadikan suatu latihan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional bertujuan untuk membentuk manusia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Sebentar lagi umat Islam akan melaksanakan lebaran dimana lebaran adalah kegiatan umat Islam untuk saling maaf-maafan satu dengan yang lainnya. Kegiatan lebaran menciptakan kerukunan antar sesama manusia yang muda berkunjung ke yang tua yang tua cukup di dalam rumah sebagai orang yang dituakan. 

Saling maaf-memaafkan merupakan kegiatan rutin setelah kita menjalankan satu bulan penuh ibadah puasa. Di bulan Romadhon kita sebagai umat Islam merayakan lebaran tahun ini tidak seperti biasanya bagi saudara yang jauh cukup melalui alat komunikasi media yang sudah dan familier cara penggunaannya. Lebaran tahun ini kita cukup di rumah saja dan tidak kemana-mana. 

Merayakan lebaran di rumah saja tidak mengurangi makna dari lebaran itu sendiri. Merayakan lebaran dirumah tidak  menghambat kita untuk berkomunikasi dengan keluarga kita yang berada di luar. 

Pemerintah mengharapkan kita semua sebagai umat Islam merayakan lebaran cukup di rumah dan menggunakan alat media yang kita punyai sesuai dengan kemampuan kita. Oleh sebab itu mari Hardiknas kita jadikan semngat lebaran setelah melakukan puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan.. Sebagai umat Islam persiapan lebaran harus kita lakukan sejak dini agar pelalaksanaannya berjalan dengan lancar karena  lebaran sebentar lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun