Mohon tunggu...
Muchammad Soffa
Muchammad Soffa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

SMAN 1 PRAMBON NGANJUK

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jadikan Hardiknas Semangat Lebaran Kita

20 Mei 2020   01:57 Diperbarui: 20 Mei 2020   02:29 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sementara suri tauladan yang mantap menunjukkan bahwa pendidikan menghantar seseorang untuk berkemajuan diri, memiliki orientasi yang jelas untuk menuju tujuan yang pasti yakni kemerdekaan diri sebagai pribadi anggota masyarakat dan warga dunia. Jadi landasan operasional pendidikan adalah upaya membentuk kualitas pribadi peserta didik sampai pada tingkat yang maksimal

Kedua Ing Madyo Mangun Karso yang bermakna di tengah memberi bimbingan yang ngandel adalah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya berpendirian tegak pendidikan harus mengantar orang pada kondisi diri yang ngandel berpendirian tegak teguh. Orang yang di tengah memberi bimbingan berpendirian tegak adalah orang yang berprinsip adalah orang yang menunjukkan keberanian. 

Pendidikan membentuk seseorang untuk menjadi pribadi yang berani berwibawa dan kesatria. Orang yang berpendidikan adalah orang yang berani menegakkan kebenaran dan keadilan matang dan dewasa dalam menghadapi segala cobaan.  Sementara di tengah memberi bimbingan yang bandel menunjukkan bahwa orang yang terdidik adalah orang yang tahan uji segala cobaan hidup dan dalam segala situasi hidup dihadapinya dengan sikap tawakal tidak lekas ketakutan dan hilangnya nyali

Ketiga Tut Wuri Handayani yang mengandung arti di belakang memberi dorongan artinya pendidikan memberikan bercorak religius. Pendidikan harus mampu di belakang memberi dorongan itu menciptakan kesenangan dan ketenangan. Pendidikan seseorang harus mampu di belakang memberi dorongan mengalami kesucian pikiran dan ketenangan batin. Pendidikan harus mampu di belakang memberi dorongan kepada seseorang mengalami kesucian pikiran ketenangan lahir dan batin. 

Tiga ajaran Ki Hajar di atas penting sebab ia memiliki kandungan makna yang berkualitas kemanusiaan suatu kualitas yang merupakan bagian mendasar dan idealisme pendidikan sejak masa Yunani klasik. Pendidikan harus kritis yang relevansi untuk konteks pendidikan di Indonesia ini terutama manakala penerapannya dimaksudkan untuk membangun jiwa kepemimpinan dalam diri anak-anak di Indonesia.  

Harapan ke depan mereka kelak mampu menjadi pemimpin Indonesia yang benar-benar Indonesia artinya menjadi pemimpin yang memiliki ketetapan pikiran dan batin memiliki kepercayaan diri dan pendirian yang teguh memiliki pikiran yang suci batin yang tenang dan hati yang senang. Kondisi demikian menjadi jaminan ke arah terciptanya kepemimpinan yang memerdekakan kemanusiaan setiap pribadi di Indonesia secara utuh dan penuh

Pertanyaan kita sekarang sudah kah berbagai kebijakan pendidikan saat ini sudah mencerminkan atau mengimplementasikan hal itu yakni sejalan dengan maksud pendidikan nasional maupun 3 ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara. Apabila hal ini kita kupas niscaya pasti memunculkan pro dan kontra cukuplah pembaca yang mencermatinya yang pasti menelaah kurikulum kurikulum satu diantara pisau. 

Analisis kita hanya kurikulum 2013 tampaknya sudah kurang relevan bila kita kuliti untuk saat ini sebab ia produk kabinet periode lalu dan pada periode ini tampaknya akan ada kurikulum baru lagi itu searah dengan penjelasan Mendikbud sejak awal dilantik oleh presiden. 

Mendikbud telah mengeluarkan kebijakan merdeka belajar dan kampus merdeka istilah itu tampaknya juga mengambil referensi dari ajaran Ki hadjar yang intinya ingin memerdekakan kemanusiaan tersebut nah kebijakan itulah yang perlu kita kawal agar sejalan dengan arah dasar pendidikan nasional kita

Hari Pendidikan Nasional kita peringati sebagai implementasi apa yang sudah direncanakan oleh Ki Hajar Dewantoro kebetulan pada tahun ini kita sebagai bangsa Indonesia tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Pertama karena berkaitan dengan adanya penyebaran covid- 19 dimana orang dilarang untuk selalu menjaga jarak dan berdiam diri di rumah agar penyebaran penyebaran virus Corona tidak sampai ke mana-mana. Kedua peserta didik dan tenaga pengajar saat ini difokuskan untuk belajar di rumah oleh sebab itu dalam merayakan hari pendidikan tahun 2020 cukup di rumah saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun