" Apa tidak berlebih, hampir mobil Bapak penuh itu" selidikku
" Tidak saya kira sebab sebentar saja habis itu" jawabnya santai
" Apa Bapak pengasuh pondok" tanyaku
" Tidak Pak" jawabnya
" Apa Bapak pengasuh anak yatim-piatu" tanyaku lagi
" Tidak Pak" jawabnya sambil tersenyum
" Lalu buat apa , maaf saya banyak bertanya" aku mencoba tersenyum juga
" Itu untuk tabungan saya" jawabnya
" Maksudnya ditimbun begitu" aku mulai tidak sabar
" Tidak Bapak, beras ini akan saya bagikan kepada keluarga tidak mampu dan fakir miskin. Karena bapak selalu bertanya maka terpaksa saya katakan sebenarnya tujuan belanja  beras ini" jawabnya sambil melangkah ke kasir memberikan beberapa lembar warna merah sesui kesepakatan. Sedangkan aku masih berdiri di belakangnya tak lupa membaca istighfar sebagai prasangka buruk terhadapnya.
" Sudah kembaliannya untuk sampean" laki laki berucap kepada kasir. Kemudian dia menoleh kepadaku