Mohon tunggu...
Muchammad Soffa
Muchammad Soffa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

SMAN 1 PRAMBON NGANJUK

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kalap Belanja Makanan

2 Mei 2020   20:49 Diperbarui: 2 Mei 2020   21:07 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Kalap bisa terjadi pada semua orang untuk memenuhi keinginan diri sendiri . Kebutuhan pokok mungkin terpenuhi kebutuhan lainnya belum terpenuhi jika belum puas. Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan lahir dan kebutuhan batin. Kebutuhan lahir bisa dicukupi dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan akan makanan ini menduduki peringkat pertama. Orang melakukan usaha dari pagi hingga sore bahkan malam hari tiada lain untuk mencari sesuap nasi atau kebutuhan pokok. Kebutuhan manusia setelah makan adalah papan atau tempat tinggal. Kebutuhan ini diperlukan sebagai tempat berteduh dari terik sinar mentari. Tempat tinggal berfungsi juga sebagai alat mempererat hubungan rumah tangga.

Setelah makan dan tempat tinggal kebutuhan manusia selanjutnya adalah sandang. Sandang atau  pakaian diperlukan untuk menutup aurat. Pakaian digunakan sebagai alat untuk perlindungan diri sengatan sinar mentari disingan hari. Pada malam hari pakaian diperlukan untuk menutup tubuh dari serangan hawa dingin.

Manusia adalah makhluk sosial dia tidak akan dapat hidup sendirian. Perlu orang lain sebagai interaksi dalam segala hal. Kebutuhan manusia ada dua yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani dan rohani saling melengkapi dalam menjalankan aktivitas kehidupan.

Sesuai tema hari ini yaitu kalap belanja makanan maka mari kita memahami sama sama. Kelap adalah belanja  sesuatu diluar kebutuhan kita. Pada musim seperti ini maka kalap dimungkinkan bagi seseorang. Bulan  suci Ramadhan adalah bulan penuh barokah untuk kita semua. Pembelian melebihi yang kita perlukan adalah pembelian wajar. Ada dua pembelian yang saya katakan wajar disini. Pertama adalah pembelian melebihi yang kita butuhkan untuk menghindari atau memutus rantai penyebaran virus corona. Hal ini perlu kita lakukan sehingga penyebaran virus tersebut dapat dihentikan. Diri kita dan keluarga adalah orang-orang yang kita cintai maka langkah tersebut sangat tepat dilakukan. Sedangkan pembelian makanan cepat busuk bisa kita lakukan tiga hari sekali kepasar terdekat.

Pembelian ke pasar terdekat sebisa mungkin kita tetap menggunakan masker sebagai pelindung diri. Menjaga jarak dengan orang lain sewaktu mengadakan transaksi jual beli. Hindari kerumunan berdesakan cari waktu yang tepat waktu belanja ke pasar. Dikota Kota besar biasanya ada orang-berjualan keliling. Lebih baik kita beli dipegang keliling selisih sedikit tidak masalah. Tetapi kalau ini menjadi masalah bagi kita maka belanja  langsung ke pasar dengan memakai masker dan tetap menjaga jarak.

Kedua karena bulan suci ramadhan penuh barokah maka  pembelian barang melebihi yang kita perlukan untuk membantu orang lain. Tidak sedikit orang-orang kita belanja  barang lebih kemudian di berikan kepada orang lain. Mengapa orang-orang suka bersedekah di bulan Ramadhan karena Allah akan melapangkan Rizki manusia yang memberi bantuan atau bersedah kepada orang lain.

Pernah suatu hari di bulan suci Ramadhan orang belanja  makanan pokok berupa beras hampir penuh mobil. Sebagai orang senang iseng saya beranikan diri bertanya

" Assalamualaikum" sapaku ramah

" Waalaikumsalam" jawabnya

" Belanja  beras segitu banyak dijual lagi atau dikunsumsi sendiri Bapak" aku memulai pembicaraan

" Dikunsumsi sendiri Pak" jawabnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun