Anak kecil menepuk kepala anjing (penguat) ketika anjing itu duduk dengan tenang di depannya (perilaku yang diinginkan.)
Penguatan negatif  menghilangkan stimulus yang tidak menyenangkan untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan di masa depan. Contoh penguatan negatif, antara lain :
Seorang anak tidak perlu membersihkan meja (peristiwa yang tidak menyenangkan) setelah makan jika mereka memakan sayurnya (perilaku yang diinginkan.)
 Membuang sampah (perilaku yang diinginkan) menghilangkan bau busuk (stimulus tidak menyenangkan) di dapur.
 Menyikat gigi (perilaku yang diinginkan) mencegah kerusakan gigi (peristiwa yang tidak menyenangkan.)
Pekerja tidak akan dimarahi (stimulus yang tidak menyenangkan) ketika mereka tiba di tempat kerja tepat waktu (perilaku yang diinginkan.)
Seorang remaja membersihkan kamarnya (perilaku yang diinginkan) agar ponselnya tidak diambil (peristiwa yang tidak menyenangkan.).
Ajaran atau aturan tidak akan berlaku, tidak akan dipatuhi jika tidak ada hukuman yang melanggarnya, hukuman atau pendisiplinan adalah bagian dari pendidikan. Skinner menambahkan konsekuensi negatif yaitu hukuman (Koswara;, 1991). Konsep hukuman sebagai satu cara yang sempurna dan efektif untuk menangani tingkah laku. Punishment berbeda dengan reinforcement yang merupakan penguatan perilaku, punishment berperan memperlemah atau mengurangi perilaku yang bisa terjadi pada masa mendatang (Gredler, 2011). Dengan adanya reinforcement (penguatan) maka anak akan mengulangi penguatannya, dan punishment akan menekan/menghentikan perbuatannya (Sheldon, 2002). Hukuman adalah kebalikan dari penguatan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi perilaku buruk. Seperti halnya penguatan, hukuman juga hadir dalam dua bentuk: hukuman positif dan hukuman negative (Todd & Morris, 1983). Hukuman positif  menambahkan stimulus yang tidak menyenangkan untuk melemahkan atau menghilangkan suatu perilaku. Hukuman positif biasanya kita sebut sebagai "hukuman" dalam kehidupan kita sehari-hari. Contoh hukuman positif, antara lain :
Orang tua memberi anak tugas tambahan (konsekuensi tidak menyenangkan) karena terlalu banyak bermain video game (perilaku buruk.)
Guru memberi siswa pekerjaan rumah tambahan (stimulus permusuhan) karena membuat keributan di kelas (perilaku yang tidak diinginkan.)