Mohon tunggu...
Muchammad HasbiAsidiq
Muchammad HasbiAsidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Penulis merupakan seorang mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu Universitas di Indonesia. Selain itu, penulis aktif dalam kampanye peningkatan budaya baca. Penulis tertarik dalam isu internasional, budaya, politik, video game, dan juga teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Yuni dalam Sudut Pandang Feminisme

4 Mei 2023   02:41 Diperbarui: 4 Mei 2023   02:47 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada menit ke (87:15 -- 88:05) ditunjukkan adegan tentang kepala sekolah tidak mendukung program beasiswa Yuni ke perguruan tinggi. Pendidikan adalah hak untuk seluruh manusia baik laki -- laki maupun perempuan. Seseorang tidak boleh menganggap laki -- laki lebih pintar/pantas dari perempuan ataupun sebaliknya. Perempuan dan laki -- laki memiliki kemampuan berpikir yang sama. Tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah tindakan diskriminasi terhadap perempuan. Ia menganggap perempuan tidak mampu dalam memperoleh beasiswa sehingga ia tidak mendukung program beasiswa Yuni. Padahal, perempuan pun bisa bersaing dengan laki -- laki selama mereka mendapatkan akses yang sama dengan laki -- laki dan ketidaklolosan Yuni dalam memperoleh beasiswa bukanlah hal yang pasti.

Diskriminasi gender masih tetap terjadi pada saat ini meskipun telah berada di era modern dengan penyebaran informasi yang cepat. Indonesia sebagai negara berkembang tetap memegang teguh nilai -- nilai dan norma budaya lokal termasuk patriaki. Mengingat budaya baca masyarakat Indonesia tidak tinggi maka perlu pendekatan lain dalam menyampaikan paham kesetaraan gender antar manusia. Salah satu pendekatannya adalah melalui Film Yuni yang masih berhubungan dengan budaya patriaki di Indonesia. Dalam Film Yuni mengangkat permasalahan patriaki yang identik dengan masyarakat Indonesia seperti disrkiminasi dalam pendidikan, pernikahan, aktualisasi diri, dan sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun