Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Green Election, Mewujudkan Pemilu Ramah Lingkungan di Indonesia

29 Oktober 2024   10:30 Diperbarui: 29 Oktober 2024   11:29 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto seseorang sedang voting, oleh https://revistaseguridad.cl

Kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan semakin meningkat. Di Indonesia, khususnya di perkotaan, masyarakat mulai memahami pentingnya pelaksanaan pemilu yang lebih ramah lingkungan. Kerja sama antara pihak penyelenggara pemilu dan komunitas untuk menyosialisasikan serta mengadopsi prinsip-prinsip Green Election bisa semakin memperkuat upaya keberlanjutan ini.

Contoh Praktik Green Election di Negara Lain

Beberapa negara telah memulai langkah-langkah Green Election yang inspiratif:

  • India: Wilayah Anandpur Sahib mencoba menjadi teladan untuk pemilu hijau dengan program penanaman pohon dan pelarangan plastik pada pemilu mendatang. Selain itu, mereka juga telah mencoba menggunakan bahan biodegradable dalam TPS mereka.

  • Sri Lanka: Pada 2019, salah satu partai politik melakukan kampanye dengan cara mengukur emisi karbon yang mereka hasilkan dan menanam pohon untuk menyeimbangkan jejak karbon yang ditinggalkan.

  • Australia: Komisi Pemilihan Australia mengadopsi berbagai material ramah lingkungan untuk perlengkapan pemilu dan menggalakkan kegiatan pendanaan yang juga berfokus pada isu lingkungan, seperti penanaman pohon.

Tantangan dalam Mewujudkan Green Election

Meski terdengar menarik, penerapan Green Election juga menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari minimnya kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan dalam pemilu hingga keterbatasan akses teknologi di beberapa daerah, semua ini perlu menjadi perhatian khusus.

  1. Peningkatan Kesadaran dan Edukasi

    Masyarakat dan kandidat perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya kampanye yang berkelanjutan. Hanya dengan edukasi yang baik, kesadaran untuk menerapkan praktik ramah lingkungan akan terus tumbuh.

  2. Kerangka Regulasi yang Memadai

    Pemerintah dan lembaga pemilu perlu merumuskan kebijakan yang mendukung Green Election. Contohnya, dengan merevisi aturan pemilu yang mewajibkan partai atau kandidat menggunakan bahan kampanye yang ramah lingkungan.

  3. Akses Teknologi

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
    Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun