Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Puncak Kian Sesak: Overtourism, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

18 September 2024   08:08 Diperbarui: 18 September 2024   08:13 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika terlalu banyak orang mengunjungi suatu destinasi wisata, pengalaman yang seharusnya menyenangkan justru bisa berubah jadi melelahkan. Macet berjam-jam, sulitnya mencari penginapan, dan tempat wisata yang penuh sesak membuat liburan di Puncak tidak lagi seindah yang dibayangkan. Alih-alih merasakan ketenangan di alam, kamu justru harus menghadapi kerumunan dan suara bising.

  • Masalah Sosial dan Ekonomi

    Jumlah wisatawan yang membanjiri Puncak seringkali tidak sebanding dengan infrastruktur yang tersedia, dan hal ini menciptakan masalah sosial seperti meningkatnya kriminalitas atau konflik dengan warga setempat. Di sisi lain, ekonomi setempat memang diuntungkan, namun keuntungan jangka pendek ini sering kali dibayar dengan kerugian jangka panjang dalam hal kerusakan sumber daya alam.

  • Perlukah Ada Batasan?

    Mengingat dampak yang cukup serius ini, apakah Puncak perlu menerapkan aturan ekstrem untuk membatasi jumlah wisatawan? Di beberapa negara, langkah-langkah seperti membatasi jumlah pengunjung harian atau bahkan melarang kendaraan pribadi memasuki wilayah wisata sudah mulai diterapkan. Mungkinkah Puncak bisa belajar dari ini?
    Baca juga: Potensi Agrowisata Kebun Alpukat: Mengembangkan Edukasi dan Kuliner Berbasis Alpukat

    Banyak ahli percaya bahwa solusi untuk overtourism harus datang dari pemerintah dan wisatawan. Pemerintah bisa memperbaiki infrastruktur transportasi umum dan menerapkan regulasi untuk menjaga keseimbangan antara jumlah pengunjung dan kapasitas wilayah. Sementara kita sebagai wisatawan juga perlu mulai mengubah cara pandang kita terhadap liburan. Misalnya, dengan mempertimbangkan untuk berlibur di luar musim liburan atau memilih destinasi wisata alternatif yang tidak terlalu padat.

    Apa yang Bisa Kamu Lakukan?

    Sebagai wisatawan, kamu juga punya peran penting dalam mengurangi dampak overtourism. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

    1. Pertimbangkan Transportasi Umum

      Daripada terjebak macet berjam-jam dengan mobil pribadi, kenapa tidak mencoba menggunakan transportasi umum? Pemerintah sedang mengupayakan perbaikan transportasi di kawasan Puncak, dan ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi kemacetan.

    2. Hindari Liburan di Musim Ramai

      HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
      Lihat Travel Story Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun