Misalnya, daripada pusing ikut-ikutan tren yang nggak kamu pahami, kamu memilih untuk fokus pada hobimu atau hal-hal yang bikin kamu bahagia. Dalam konteks ini, JOMO bisa jadi cara buat kita mengelola waktu dan energi dengan lebih bijak.
Tapi, ada juga yang bilang kalau JOMO bisa jadi alasan buat kita menghindari tanggung jawab atau interaksi sosial.Â
Dengan alasan JOMO, kamu jadi sering menolak ajakan teman atau nggak mau mencoba hal baru yang sebenarnya bisa membuka peluang baru dalam hidupmu. Dalam kasus ini, JOMO bisa berubah menjadi semacam pelarian dari kenyataan atau tantangan.
Cara Bijak Menghadapi JOMO
Jadi, gimana caranya biar kita bisa mempraktikkan JOMO dengan cara yang sehat dan bermanfaat?
1. Kenali Apa yang Penting Buat Kamu: Coba deh, pikirkan apa yang benar-benar penting dalam hidupmu.Â
Apakah itu waktu bersama keluarga, kesehatan mental, atau mungkin proyek pribadi? Dengan mengetahui prioritas, kamu bisa lebih mudah mengatakan "nggak" pada hal-hal yang nggak sejalan dengan tujuanmu.
2. Manfaatkan Waktu untuk Isi Ulang Energi: Gunakan momen JOMO untuk recharge. Entah itu dengan meditasi, nulis jurnal, atau sekedar duduk santai menikmati kopi di pagi hari.Â
Menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan bisa dimulai dengan hal-hal kecil yang membuatmu merasa damai.
3. Jangan Gunakan JOMO sebagai Pelarian: Ingat, JOMO bukan berarti kamu menghindar dari segala bentuk interaksi sosial atau tanggung jawab.Â
Ini tentang membuat pilihan yang sadar untuk merawat dirimu sendiri, tanpa harus merasa bersalah. Tapi, jangan sampai ini jadi alasan buat kamu menutup diri dari pengalaman baru atau tantangan yang bisa membuatmu berkembang.