Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Teman yang Selalu Bikkin Emosi? Ini 5 Strategi Menghadapinya

31 Agustus 2024   08:13 Diperbarui: 31 Agustus 2024   08:32 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Komunikasikan Perasaanmu dengan Jelas

Jangan diam saja ketika merasa tersinggung atau marah. Teman kamu mungkin nggak sadar bahwa apa yang mereka katakan telah melukai perasaanmu. Oleh karena itu, penting untuk mengomunikasikan perasaanmu dengan cara yang jelas dan tenang.

Kamu bisa mulai dengan kalimat seperti, "Aku merasa nggak nyaman ketika kamu mengatakan itu," atau "Perkataanmu tadi membuatku merasa tersinggung." Dengan menyampaikan perasaanmu, kamu memberi mereka kesempatan untuk memahami perspektifmu dan mungkin memperbaiki perilaku mereka di masa depan.

4. Tentukan Batasan yang Sehat

Ada kalanya, meskipun sudah berusaha mengomunikasikan perasaan, teman kamu tetap tidak berubah. Di sinilah pentingnya menetapkan batasan. Batasan bukan berarti memutus hubungan, tetapi lebih pada melindungi diri sendiri dari situasi yang dapat memicu emosi negatif.

Batasan bisa berupa mengurangi frekuensi pertemuan, memilih topik pembicaraan yang lebih aman, atau bahkan hanya menjaga jarak ketika merasa situasi mulai memanas. Dengan batasan yang jelas, kamu bisa tetap menjaga hubungan tanpa harus terus-menerus merasa tersakiti.

5. Refleksi Diri dan Kembangkan Empati

Kadang-kadang, reaksi kita terhadap teman tone deaf juga bisa dipengaruhi oleh masalah pribadi yang belum terselesaikan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan refleksi diri. Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah ada faktor lain yang membuatmu lebih sensitif terhadap perkataan mereka?

Baca juga: Filter atau Blokir? Strategi Menghindari Pengawasan Keluarga di Media Sosial

Selain itu, cobalah untuk mengembangkan empati. Setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman hidup yang berbeda, yang mungkin mempengaruhi cara mereka berinteraksi. Dengan mencoba memahami perspektif mereka, kita bisa lebih mudah menerima perbedaan dan mengurangi konflik.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun