Fenomena "bucin" ini adalah cerminan dari betapa rumitnya hubungan kita di zaman sekarang.
Di balik setiap istilah yang viral, selalu ada cerita yang lebih dalam dan berlapis-lapis.
Bagi kita, generasi milenial, "bucin" bukan cuma sekadar label; ini adalah bagian dari perjalanan kita dalam mencari makna cinta dan hubungan di dunia yang serba cepat dan nggak pasti.
Jadi, apakah menjadi "bucin" itu buruk?
Nggak selalu.
Tapi yang terpenting adalah gimana kita tetap bisa jadi diri sendiri dan menjaga keseimbangan dalam hubungan, tanpa kehilangan identitas kita.
Pada akhirnya, cinta yang sejati adalah cinta yang bikin kamu dan pasanganmu tumbuh bersama, bukan tenggelam dalam ketergantungan yang nggak sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H