Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Film

"Kereta Berdarah": Horor Klasik dengan Twist Modern

15 Juli 2024   15:56 Diperbarui: 15 Juli 2024   15:59 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hey, movie buffs! Siap-siap naik kereta horor terbaru dari Rizal Mantovani nih. "Kereta Berdarah" atau "The Train of Death" dalam bahasa Inggris, baru saja meluncur ke Netflix pada 12 Juli 2024. Penasaran gimana serunya? Let's dive in!

Nostalgia Horor Lawas

Begitu nonton, vibes-nya langsung berasa kayak "Train to Busan" versi lokomotif uap deh. Tapi jangan salah, "Kereta Berdarah" punya ciri khas sendiri yang bikin kita flashback ke era horor Indonesia klasik.

Dari takhayul sampai dedemit hutan keramat, film ini bener-bener ngajak kita balik ke masa lalu. Bahkan setting-nya aja bikin bingung, ini ceritanya tahun berapa sih? 90-an? 2000-an? Atau malah sekarang?

CGI: Hit and Miss

Ngomongin soal visual, ada yang bikin gue impressed, tapi ada juga yang bikin gue cringe. CGI burung nabrak jendela kereta itu loh... awkward banget! Tapi efek visual hantu-hantunya lumayan smooth.

Plot Twist yang Bikin Mikir

Ceritanya sendiri punya konsep menarik tentang keseimbangan alam. Tapi sayangnya, naskahnya masih perlu dipoles. Ada beberapa logika yang agak ngaco, kayak durasi perjalanan kereta yang gak masuk akal. Terowongan super panjang juga bikin gue bingung. Ini di Indonesia atau di Swiss?

Jumpscares that Actually Scare

Terlepas dari kekurangannya, jumpscares-nya lumayan bikin kaget loh. Riasan, prostetik, dan koreografi hantu-hantunya on point banget. Ditambah scoring yang pas, bisa bikin bulu kuduk merinding.

Pesan Terselubung

Yang bikin gue respect sama film ini adalah pesan moralnya. "Kita selesaikan masalah ini bersama-sama" jadi semacam mantra yang diulang-ulang. Meski endingnya agak aneh (orang jadi pohon?), tapi pesan untuk menjaga lingkungan cukup kena.

Verdict

"Kereta Berdarah" mungkin bukan masterpiece, tapi cukup menghibur buat penggemar horor klasik Indonesia. Kalo lo suka film horor dengan sentuhan nostalgia dan gak keberatan sama beberapa plot holes - plot holes, this might be your cup of tea.

Gimana menurut kalian? Udah nonton "Kereta Berdarah"? Share pendapat kalian di kolom komentar ya! Let's discuss!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun