Hey, movie buffs! Siap-siap naik kereta horor terbaru dari Rizal Mantovani nih. "Kereta Berdarah" atau "The Train of Death" dalam bahasa Inggris, baru saja meluncur ke Netflix pada 12 Juli 2024. Penasaran gimana serunya? Let's dive in!
Nostalgia Horor Lawas
Begitu nonton, vibes-nya langsung berasa kayak "Train to Busan" versi lokomotif uap deh. Tapi jangan salah, "Kereta Berdarah" punya ciri khas sendiri yang bikin kita flashback ke era horor Indonesia klasik.
Dari takhayul sampai dedemit hutan keramat, film ini bener-bener ngajak kita balik ke masa lalu. Bahkan setting-nya aja bikin bingung, ini ceritanya tahun berapa sih? 90-an? 2000-an? Atau malah sekarang?
CGI: Hit and Miss
Ngomongin soal visual, ada yang bikin gue impressed, tapi ada juga yang bikin gue cringe. CGI burung nabrak jendela kereta itu loh... awkward banget! Tapi efek visual hantu-hantunya lumayan smooth.
Plot Twist yang Bikin Mikir
Ceritanya sendiri punya konsep menarik tentang keseimbangan alam. Tapi sayangnya, naskahnya masih perlu dipoles. Ada beberapa logika yang agak ngaco, kayak durasi perjalanan kereta yang gak masuk akal. Terowongan super panjang juga bikin gue bingung. Ini di Indonesia atau di Swiss?
Jumpscares that Actually Scare
Terlepas dari kekurangannya, jumpscares-nya lumayan bikin kaget loh. Riasan, prostetik, dan koreografi hantu-hantunya on point banget. Ditambah scoring yang pas, bisa bikin bulu kuduk merinding.
Pesan Terselubung
Yang bikin gue respect sama film ini adalah pesan moralnya. "Kita selesaikan masalah ini bersama-sama" jadi semacam mantra yang diulang-ulang. Meski endingnya agak aneh (orang jadi pohon?), tapi pesan untuk menjaga lingkungan cukup kena.
Verdict
"Kereta Berdarah" mungkin bukan masterpiece, tapi cukup menghibur buat penggemar horor klasik Indonesia. Kalo lo suka film horor dengan sentuhan nostalgia dan gak keberatan sama beberapa plot holes - plot holes, this might be your cup of tea.
Gimana menurut kalian? Udah nonton "Kereta Berdarah"? Share pendapat kalian di kolom komentar ya! Let's discuss!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H