Sedangkan tingkat akseptabilitas atau penerimaan masyarakat terhadap tokoh, La Nyalla memperoleh 79,8 persen, Risma 78,4 persen, Khofifah 77,8 persen dan Gus Ipul 76,3 persen.
Hasil yang menggembirakan La Nyalla juga terdapat pada survei yang dilakukan oleh Indonesia Development Monitoring (IDM) pada 10-20 September 2017. Elektabilitas La Nyalla berada di posisi paling atas dengan angka 18,6 persen. Sementara Risma 18,3 persen, Khofifah 17,9 persen, dan Gus Ipul 17,7 persen..
Popularitas La Nyalla unggul hingga mencapai angka 91,5 persen. Sementara di bawahnya ada Khofifah Indar Parawansa 90,2 persen, Tri Rismaharini 89,1 persen, dan Gus Ipul 81,5 persen. Demikian juga dengan aspek akseptabilitas, La Nyalla kembali unggul dengan 79,6 persen, Khofifah 75,6 persen, Risma 69 persen, dan Gus Ipul hanya maraih 55,4 persen.
Data ini menunjukkan bahwa nyanyian La Nyalla tak bisa dianggap enteng, khususnya untuk kemenangan Gus Ipul-Puti Guntur.
Goyangan Via-Nella
Via dan Nella akan menggoyang Jawa Timur dalam setiap kampanye Gus Ipul-Puti Guntur. Tentu saja tujuannya untuk menarik massa agar mencoblos Gus Ipul-Puti Guntur dan menempatkan mereka dalam kursi empuk nomor satu di Jawa Timur.
Lagu "Sayang" Via Vallen dijamin mampu membuat pendukung Gus Ipul-Puti Guntur merem melekdi arena kampanye. Demikian juga lagu "Jarang Goyang" Nella Kharisma tentu membuat para peserta kampanye tak bisa sulit berhenti untuk menurunkan pantatnya.
Kedua penyanyi asal Jawa Timr ini dikontrak khusus, tidak hanya menyanyi lagunya yang sedang hits, tapi juga sebagai model dan pengisi suara lagu kampanye berjudul "Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur".
Bisa dibayangkan jika kedua penyanyi yang mendendangkan lagu rakyat kecil ini bergoyang bersama. Sebuah momen yang jarang terjadi karena penyanyi asal Sidoarjo dan Kediri ini dikenal sama-sama sibuk. Jadwalnya sangat pedat. Kejelian Gus Ipul menggandeng Via-Nella tentu akan ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jawa Timur. Via Valle dan Nella Kharisma dijamin mampu menggoyangkan stadion seluruh lapangan dan stadion di Jawa Timur.
Pertanyannya apakah Via-Nella mampu meredam nyanyian La Nyalla, yang mungkin akan mengangkat isu yang berbeda terkait dengan persoalan politik di tubuh Gerindra? Â Tentu akan sangat bijak apabila Partai Gerindra segera mengelola isu yang terus berkembang dan bergulir. Manajemen isu tentang mahar politik yang dinyanyikan La Nyalla akan menjadi awu anget bagi pasangan Gus Ipul-Puti Guntur.