Mohon tunggu...
Muazzinah Yacob
Muazzinah Yacob Mohon Tunggu... Tenaga Pengajar -

Acehnese. Asiah Ismail, Ahmad Yacob, Idris Adamy (ortu sebagai belahan jiwa). Istri dari Achyar Rasyidi terkasih. Ibu dari alm.Muhammad Azzam tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

CPNS 2018 Antara Iya dan Tidak

16 Januari 2019   13:39 Diperbarui: 16 Januari 2019   13:54 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Menyoe Allah keneuk brie, so keneuk tham. Menyo Allah keneuk tham, so keneuk brie. Allah Maha Kuasa" (terjemahan: Jika Allah mau memberikan, tiada yang mampu menahan. Jika Allah mau menahan, tiada yang mampu memberikan)

Pada Oktober 2018 antara iya dan tidak untuk mendaftar CPNS karena baru musibah menjalani pasca hilangnya ananda Azzam sehingga harus "bersemedi 2 bulan di Bireuen. Mengikuti perkembangan FB yang statusnya pada susah x mengakses web BKN untuk mendaftar maka bertambah kuatlah rasa untuk tidak ikut mendaftar.

Ternyata penerimaan CPNS UIN Ar-Raniry ada perpanjangan waktu, pak suami membacanya dikoran. Pak suamipun berkata "dek, ga mau daftar UIN, ada jurusan Ina tu".

Dengan yakin menjawab "malaslah bang, dengan kondisi gini ga bisa mikir apapun, Azzam aja yang ada difikiran". Terus pak suami "ooo ya udah, tapi menurut abang Bismillah daftar aja dulu, mana tau rezki sambil ingat Azzam baca sikit2 bukunya".

Saya pun pasrah "ya udah terserah abang, tapi kami ga mau daftar, ini KTP dan Ijazah abang daftarin ya".

Jika Allah menghendaki kemudahan maka tiada satupun bisa menghalanginya. pak suami mengakses web BKN mendaftar, terus print buktif daftar untuk bisa swa-photo kemudian mengupload kembali swa-photo tersebut. sehingga dalam jangka waktu 2 jam semua urusan selesai di web yang kononnya susah sekali diakses.

maka Pak suamipun kembali ke Banda untuk mengantar berkas hardcopy nya ke UIN Ar-Raniry.

Dua minggu berlalu dan pengumuman. Alhamdulillah tahap 1 terlewatkan yaitu lulus pemberkasan alias lulus administrasi.

Maka pak suamipun mengirimkan semua amunisi yaitu 4 buku latihan tes CPNS yang tebalnya beratus-ratus lembar.

Begitu bukunya sampai Bireuen. oh Tuhan, jangankan untuk membacanya, melihatnya saja malas. Namun tanpa didasari kekuatan doa memang tiada ada yang mampu melawan. "Ya Allah hilangkan penyakit malas dan mudahkanlah saya belajar". maka satu per satu pun "amunisi-amunisi" tersebut habis "dilahap".

Lama menanti masa pengumuman untuk jadwal tes SKD alias CAT. Namun berharap jangan sampai tanggalnya ketika belum sampai masa "44 hari" pasca melahirkan. Ternyata doa kembali Allah kabulkan, jadwal ujianpun ketika masa "44 hari" selesai.

11 Nov 2018 Pak suami menjemput ke Bireuen untuk kami kembali ke Banda. 11 Nov 2018 bersama Aklima (kami para emak-emak yang baru melahirkan) mengikuti tes CAT di Abulyatama.

Setelah melewati tes yang menegangkan itu tapi ada hal menyenangkan yaitu pelayanan bagi ibu hamil dan melahirkan sangat prioritas tanpa harus antri dan ke lantai 3 pun pakai lift. Bravo emak-emak

Namun hasil nya tidak sesuai harapan. Dari 3 materi tes yaitu TWK, TIU dan TKP, salah satunya tidak lulus passing grade (PG) yaitu nilai TWK. Ya sudahlah pupus lagi untuk menjadi abdi negara.

Ternyata perihal ketidaklulusan PG bukan hanya kami alami namun menjadi "tsunami ketidaklulusan" karena hampir seluruh Indonesia  tidak mencapai PG misal ada penerimaan CPNS daerah Kab.Bireuen 4228 yang ikut namun yang lulus PG  CAT hanya 228,  sama halnya dengan UIN Ar-Raniry yang ikut 364, yang lulus PG CAT hanya 11 orang.

Hampir 3 Minggu hal tersebut "wara wiri" di media baik nasional maupun lokal. Ternyata untuk menjawab permasalahan tersebut Pemerintahpun mengeluarkan aturan penurunan PG dengan sistem perangkingan. Alhamdulillah nama Muazzinah pun masuk perangkingan.
 
Siapa sangka dan siapa yang sanggup menahan jalanNYA. maka saya pun lulus untuk ikut tes SKB yaitu psikotes, microteaching dan wawancara.

17 Des 2018 sayapun mengikuti tes psikotes yang soalnya dari Kemenag pusat selanjutnya mengikuti microteaching  yang diuji oleh panitia lokal Bapak M.Thalal dan Samsul Kamal (please teach in English dan menulis bahasa Arab). setelah selesai tes langsung saya bergumam "ternyata berat perjuangan menjadi abdi negara".

18 Des 2018 masih atas tes yang lebih menegangkan yaitu wawancara. Deg-degan sampai berkali-kali harus ke "kamar kecil" sambil menunggu jadwal. Ternyata karena sistem error, wawancara dari satu peserta ke peserta lainnya pun molor sehingga tepat 22.00 WIB saya wawancara "kloter terakhir" pun selesai.

Usah sudah perjuangan. semoga Allah memberikan hasil terbaik.

16 Januari 2019: Akhirnya penantian panjang pengumuman CPNS, Kemenag instansi yang paling lama mengeluarkan hasil rekap kelulusan. Alhamdulillah lulus bersama sahabat terbaik Aklima dan teman last minute hapal visi misi instasi yaitu Ramzi Murziqin di lingkungan FISIP UIN Ar-Raniry.
Selama hidup baru dua x tes CPNS, 2017 tidak lulus karena satu bukupun tidak dipelajari efek bertepatan dengan persiapan pernikahan.

Thanks Pak Suami, keluarga dan semua atas doa dan support.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun