Mohon tunggu...
Muazzinah Yacob
Muazzinah Yacob Mohon Tunggu... Tenaga Pengajar -

Acehnese. Asiah Ismail, Ahmad Yacob, Idris Adamy (ortu sebagai belahan jiwa). Istri dari Achyar Rasyidi terkasih. Ibu dari alm.Muhammad Azzam tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

CPNS 2018 Antara Iya dan Tidak

16 Januari 2019   13:39 Diperbarui: 16 Januari 2019   13:54 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

11 Nov 2018 Pak suami menjemput ke Bireuen untuk kami kembali ke Banda. 11 Nov 2018 bersama Aklima (kami para emak-emak yang baru melahirkan) mengikuti tes CAT di Abulyatama.

Setelah melewati tes yang menegangkan itu tapi ada hal menyenangkan yaitu pelayanan bagi ibu hamil dan melahirkan sangat prioritas tanpa harus antri dan ke lantai 3 pun pakai lift. Bravo emak-emak

Namun hasil nya tidak sesuai harapan. Dari 3 materi tes yaitu TWK, TIU dan TKP, salah satunya tidak lulus passing grade (PG) yaitu nilai TWK. Ya sudahlah pupus lagi untuk menjadi abdi negara.

Ternyata perihal ketidaklulusan PG bukan hanya kami alami namun menjadi "tsunami ketidaklulusan" karena hampir seluruh Indonesia  tidak mencapai PG misal ada penerimaan CPNS daerah Kab.Bireuen 4228 yang ikut namun yang lulus PG  CAT hanya 228,  sama halnya dengan UIN Ar-Raniry yang ikut 364, yang lulus PG CAT hanya 11 orang.

Hampir 3 Minggu hal tersebut "wara wiri" di media baik nasional maupun lokal. Ternyata untuk menjawab permasalahan tersebut Pemerintahpun mengeluarkan aturan penurunan PG dengan sistem perangkingan. Alhamdulillah nama Muazzinah pun masuk perangkingan.
 
Siapa sangka dan siapa yang sanggup menahan jalanNYA. maka saya pun lulus untuk ikut tes SKB yaitu psikotes, microteaching dan wawancara.

17 Des 2018 sayapun mengikuti tes psikotes yang soalnya dari Kemenag pusat selanjutnya mengikuti microteaching  yang diuji oleh panitia lokal Bapak M.Thalal dan Samsul Kamal (please teach in English dan menulis bahasa Arab). setelah selesai tes langsung saya bergumam "ternyata berat perjuangan menjadi abdi negara".

18 Des 2018 masih atas tes yang lebih menegangkan yaitu wawancara. Deg-degan sampai berkali-kali harus ke "kamar kecil" sambil menunggu jadwal. Ternyata karena sistem error, wawancara dari satu peserta ke peserta lainnya pun molor sehingga tepat 22.00 WIB saya wawancara "kloter terakhir" pun selesai.

Usah sudah perjuangan. semoga Allah memberikan hasil terbaik.

16 Januari 2019: Akhirnya penantian panjang pengumuman CPNS, Kemenag instansi yang paling lama mengeluarkan hasil rekap kelulusan. Alhamdulillah lulus bersama sahabat terbaik Aklima dan teman last minute hapal visi misi instasi yaitu Ramzi Murziqin di lingkungan FISIP UIN Ar-Raniry.
Selama hidup baru dua x tes CPNS, 2017 tidak lulus karena satu bukupun tidak dipelajari efek bertepatan dengan persiapan pernikahan.

Thanks Pak Suami, keluarga dan semua atas doa dan support.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun