Mohon tunggu...
Muawenah Wina
Muawenah Wina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Multiculturalisme Pendidikan Sekolah Dalam Membangun Inklusif Dan Toleransi

2 Desember 2024   09:33 Diperbarui: 11 Desember 2024   13:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Dan Prinsip Multikulturalisme Dalam PendidikanPengertian multikulturalisme dalam pendidikan

      Multikulturalisme berasal dari gabungan kata "multi," yang berarti banyak, dan "kulturalisme," yang merujuk pada budaya. Secara umum, multikulturalisme merupakan suatu pandangan, ideologi, atau pendekatan yang menekankan pengakuan, penghormatan, dan apresiasi terhadap keberagaman budaya yang ada dalam masyarakat. Ideologi ini menggarisbawahi pentingnya sikap toleransi, kesetaraan, dan saling menghormati di antara kelompok-kelompok budaya yang berbeda untuk menciptakan harmoni sosial. Multikulturalisme bertujuan menjadikan keberagaman budaya sebagai kekuatan yang memperkaya masyarakat, bukan sebagai sumber konflik.

      Menurut Bhikhu Parekh, seorang ahli dalam bidang multikulturalisme, menyatakan bahwa konsep ini adalah respons terhadap keberagaman budaya yang ada di masyarakat. Multikulturalisme, menurut Parekh, menuntut pengakuan terhadap pluralitas nilai, tradisi, dan cara hidup yang berbeda-beda. Lebih dari itu, Parekh menekankan bahwa multikulturalisme bukan hanya sekadar menerima keberadaan budaya yang beragam, tetapi juga menciptakan struktur masyarakat yang secara aktif menghormati dan memfasilitasi keberagaman tersebut. Hal ini penting untuk membangun masyarakat inklusif di mana setiap individu merasa dihargai tanpa memandang latar belakang budaya mereka.[1)

     zyumardi Azra menambahkan bahwa multikulturalisme adalah sikap saling menghormati terhadap budaya yang berbeda dalam masyarakat yang pluralistik. Pendekatan ini bertujuan memperkuat kohesi sosial tanpa menghilangkan identitas unik kelompok budaya tertentu. [2] 

      Dalam pandangan Azra, multikulturalisme juga berfungsi sebagai alat untuk menjembatani perbedaan budaya melalui kebijakan yang inklusif, seperti pendidikan multikultural yang menanamkan nilai-nilai toleransi, solidaritas, dan keadilan.[3]

     lebih jauh lagi, multikulturalisme sering dikaitkan dengan berbagai upaya pemerintah atau institusi untuk mempromosikan kohesi sosial di tengah keberagaman. Kebijakan inklusif yang didesain untuk mendukung keberagaman budaya menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut. Contohnya adalah kebijakan pendidikan multikultural yang tidak hanya bertujuan mengenalkan siswa pada keunikan budaya lain, tetapi juga menanamkan nilai-nilai toleransi yang akan membekali mereka dalam kehidupan bermasyarakat.[4]

     Dalam konteks pendidikan, multikulturalisme menjadi pendekatan strategis yang bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberagaman budaya, etnis, bahasa, dan agama ke dalam proses pembelajaran. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dalam akses pendidikan serta membangun sikap saling menghormati di antara siswa dengan latar belakang yang berbeda. Pendekatan ini sangat relevan di era globalisasi, di mana interaksi antar budaya menjadi semakin intensif.

     Musa Asy'arie mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai proses pembelajaran yang bertujuan menanamkan cara hidup yang menghormati perbedaan, dengan menciptakan individu yang mampu hidup berdampingan secara damai di tengah masyarakat pluralistik. Pendidikan ini bukan hanya soal pengajaran akademis, tetapi juga membangun kesadaran sosial, empati, dan toleransi terhadap berbagai kelompok budaya. Dengan demikian, pendidikan multikultural berfungsi untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin kompleks dan beragam.[5]Prinsip pendidikan multikultural dalam pendidikan islam 

prinsip multikulturalisme adalah pandangan yang menekankan pentingnya pengakuan, penghargaan, dan penerimaan terhadap keragaman budaya dalam masyarakat. Secara etimologis, istilah ini berasal dari kata "multi" yang berarti banyak, dan "kultural" yang berarti budaya, sehingga multikulturalisme merujuk pada pengakuan atas eksistensi berbagai budaya yang berbeda dalam satu komunitas atau negara. Prinsip ini bertujuan menciptakan masyarakat yang harmonis melalui toleransi, saling menghormati, dan penerimaan terhadap perbedaan. Multikulturalisme mengajarkan bahwa keragaman budaya, etnis, dan agama bukanlah ancaman, melainkan kekayaan yang harus dilestarikan dan dirayakan.Untuk menerapkan multikulturalisme secara efektif, terdapat beberapa elemen penting yang menjadi fondasinya.[6]

Penghargaan terhadap perbedaan Masyarakat multikultural harus memiliki kesadaran bahwa keragaman adalah kekuatan, bukan hambatan. Penghargaan terhadap perbedaan melibatkan sikap menerima dan menghormati budaya, adat istiadat, dan tradisi yang beragam dalam suatu komunitas. Hal ini mendorong individu untuk melihat perbedaan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai ancaman terhadap identitas mereka sendiri.

Kesetaraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun