Mohon tunggu...
Muarrifuzzulfa
Muarrifuzzulfa Mohon Tunggu... Perawat - Pekerja profesional di rumah sakit Jerman

Kesederhanaan. Suka membaca buku, mendengar, bertukar pikiran dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sistem Perkabelan Rumah yang Berbeda (Pendidikan Anak Jerman dan Perkembangan Teknologi)

27 Juni 2024   14:49 Diperbarui: 11 Juli 2024   12:40 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana jika hak anak kecil semua ini kita tidak berikan kepada mereka dan mengalihkannya dengan memberikan mereka handphone hanya untuk menghindari agar anak tidak menangis terus atau tidak mengganggu pembicaraan waktu ada tamu atau sedang bertamu? Apakah kita seorang orangtua tidak berdosa tidak memberikan hak mereka?

5. Neuroplastisitas

Kalau kita pahami lebih dalam lagi, dalam sudut pandang medis dan juga neuroscience ada istilah yang disebut neuroplastisitas. Dalam arti mudahnya adalah otak manusia membutuhkan rangsangan agar saraf-saraf otak bisa terkoneksi satu sama lain.

Agar bisa terkoneksi maka perlu rangsangan dari luar, seperti mengenali apa itu batu, apa itu air, bagaimana rasanya jatuh dari sepedah, apa itu menangis, apa itu sedih, bahagia dll. Dan mengkoneksikan saraf-saraf otak manusia ini sangatlah krusial di masa pertumbuhan anak.

Masa pertumbuhan anak adalah masa dimana saraf-saraf otak kita sangat efektif untuk dikoneksikan, karena mereka baru mengenali apa itu alam dunia ini. Mereka membutuhkan pengalaman-pengalaman dari dunia nyata agar hak-hak saraf otak mereka terpenuhi. Kalau kita lebih dalam lagi, kita akan ketemu dengan dunia sel. 

Saraf adalah sel dan sel adalah makhluk hidup. Artinya jika kita tidak memberikan hak anak untuk mengenal dan mengalami dunia nyata maka kita juga tidak memberikan hak saraf otak untuk mengkoneksikan satu sama lain dalam masa pertumbuhan dan juga kita tidak memberikan hak sel-sel saraf untuk bekerja sesuai semestinya. Dan cara untuk tidak memberikan hak anak di masa pertumbuhannya adalah sangat mudah yaitu dengan cara memberikan mereka handphone di masa dini.

Saraf manusia mirip seperti sistem perkabelan yang berada dirumah kita, sangat rumit untuk dipahami, yang kita tahu adalah listrik di rumah menyala seperti biasanya.

Pada dasarnya sistem perkabelan antara satu rumah dengan rumah lain relatif mirip, tetapi yang membedakan adalah penataan perkabelan yang disusun oleh ahlinya langsung atau perkabelan yang ditata hanya oleh orang biasa. Penataan perkabelan yang disusun oleh ahli mempunyai potensi fungsi jangka panjang dan sebaliknya jika disusun oleh orang biasa mempunyai potensi akan cepat rusak. 

Otak seorang anak di seluruh dunia secara konsep mempunyai sistem yang sama, yang berbeda adalah bagaimana seorang orangtua mendidik saraf-saraf tersebut melalui anak mereka.

Yang saya lihat para orangtua di Jerman kebanyakan mendidik anak-anak mereka dalam masa pertumbuhan tanpa menggunakan handphone, sedangkan banyak dari orangtua-orangtua di negara kita sudah membelikan handphone untuk anak kecil mereka, meskipun tidak semuanya seperti itu.

Tetapi sayangnya, kita harus jujur terhadap fenomena ini dan kita harus berani belajar kepada kultur lain yang mempunyai kebiasan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun