Kumpulan karakter ini memiliki berbagai manfaat yang penting dalam dunia Pendidikan.Profil pelajar Pancasila membantu menerjemahkan tujuan,visi Pendidikan ke dalam format yang mudah difahami oleh semua pemangku kepentingan Pendidikan.Selain itu,Profil ini dimaksudkan sebagai kompas bagi Pendidikan dan pelajar di Indonesia serta menjadi tujuan akhir dari segala kegiatan disatuan Pendidikan.
Contoh Budaya  Positif yang ada di sekolah
Beberapa contoh budaya positif yang sudah diterapkan  di sekolah antara lain
* Budaya senyum, salam, dan sapa,sopan,santun 5 S ini mendidik peserta didik agar terbiasa bersikap ramah dengan siapa saja.
* 4 kata ajaib ( maaf,tolong,permisi,terima kasih )peserta didik dibimbing agar terbiasa berkata maaf jika melakukan kesalahan     dengan siapa saja,terima kasih ketika mendapatkan pertolongan atau di beri sesuatu oleh orang lain,jika meminta tolong pada orang lain agar mengucapkan tolong terlebih dahulu,jika jalan melewati seseorang mengucapkan permisi.
* Â Sholat dhuhur,dhuha berjama'ah,istighosah,muroja"ah surat pendek yang sudah diterapkan disekolah membimbing atau mendidik murid agar selalu mengingat,bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh ALLAH SWT penanaman agama sangatlah penting sebagai fondasi hidup agar kuat tidak terpengaruh hal negative sehingga murid kelak bias menjalankan hidup dengan benar tidak salah arah sehingga hidup menjadi bahagia,selamat.Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka,Tari,Pencak silat adalah kegiatan yang melatih murid baik jasmai maupun rohani,kemampuan,bakat,minat murid berbeda-beda ada yang mahir dalam pengetahuan ada yang mahir dalam keterampilan sebagai seorang guru kita dituntun untuk menuntun,mengarahkan murid sehingga murid tidak salah jalan dan bisa menjalankan kehidupannya dengan aman,nyaman,bahagia,selamat.
                                                      Budaya positif di sekolah
Kesimpulan
Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya Positif di sekolah tidak dapat diciptakan secara instan, dalam penerapan budaya positif di sekolah diperlukan tuntunan dan tauladan dari seorang guru. Guru harus menjadi contoh yang baik sehingga murid dengan kesadaran sendiri akan mengikuti apa yang dilakukan guru. Menurut KHD guru adalah "Pamong" artinya guru itu menjaga, memberi tauladan, membina dan mendidik anak dengan penuh kasing sayang. Tugas guru adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat berdasarkan pada kodrat alam dan kodrat zamannya.Dengan adanya penerapan Budaya Positif di sekolah akan membangun atau membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang diharapakan Bangsa Indonesia sesuai dengan cita-cita luhur negara Indonesia.