Budaya positif adalah sebuah konsep yang mengacu pada pola-pola perilaku, nilai-nilai, norma-norma, dan sikap-sikap yang mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesejahteraan individu atau kelompok. Budaya positif dapat terbentuk melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya, serta dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, agama, tradisi, dan sejarah.Budaya positif yang diterapkan di sekolah adalah salah satu perwujudan dari visi guru yang mengandung nilai-nilai kebajikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila.
Karakteristik Budaya Positif
Budaya positif memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari budaya negatif atau netral. Beberapa karakteristik tersebut antara lain:
Keterbukaan: Budaya positif cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Individu dalam budaya positif didorong untuk berpikir kreatif dan berani mencoba hal-hal baru.
Empati: Budaya positif mendorong individu untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ini menciptakan hubungan yang lebih baik antara individu dan meningkatkan solidaritas dalam kelompok.
Kolaborasi: Budaya positif mengutamakan kerjasama dan kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Individu diajarkan untuk saling mendukung dan bekerja sama demi kebaikan bersama.
Keseimbangan: Budaya positif mempromosikan keseimbangan antara bekerja keras dan bersantai. Individu dihargai atas usaha kerasnya namun juga diberikan waktu untuk istirahat dan menikmati hidup.
 Manfaat Budaya Positif
Adopsi budaya positif dalam suatu kelompok , organisasi,sekolah dapat memberikan berbagai manfaat, baik bagi individu maupun kelompok secara keseluruhan. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
Meningkatkan kesejahteraan individu: Budaya positif menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan individu. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional individu.
Meningkatkan produktivitas: Lingkungan yang positif cenderung menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan motivasi yang tinggi. Hal ini berkontribusi pada peningkatan produktivitas individu.
Menciptakan hubungan yang baik: Budaya positif membangun dasar yang kuat untuk hubungan yang baik antara individu. Komunikasi yang terbuka dan kolaborasi yang baik dapat mengurangi konflik dan meningkatkan solidaritas dalam kelompok.
Mendorong inovasi: Budaya positif memberikan ruang bagi pemikiran kreatif dan inovatif. Individu dalam budaya positif merasa nyaman untuk berbagi ide-ide baru dan melakukan eksperimen tanpa takut dihakimi.
Â
Strategi Membangun Budaya Positif di sekolah
Untuk membangun budaya positif di sekolah, diperlukan strategi yang terencana dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:
Komunikasi yang terbuka: Mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan antara kepala sekolah,guru,komite sekolah.peserta didik,wali murid,warga sekolah dapat membantu membangun kepercayaan dan mengurangi ketidakpastian.
Pengakuan dan apresiasi: Memberikan pengakuan dan apresiasi atas usaha dan kontribusi individu dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.
Pendidikan dan pelatihan: Mengedukasi warga sekolah  tentang pentingnya budaya positif dan memberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan sosial dapat memperkuat nilai-nilai positif dalam lingkungan sekolah.
Penegakan norma-norma positif: Menegakkan norma-norma positif dan mengatasi perilaku negatif dengan tegas dapat memperkuat budaya positif dalam sekolah.
Membuat keyakinan kelas : murid diajak berdiskusi Bersama diberikan kesempatan berpendapat dalam menentukan keyakinan kelas sehingga murid bisa terkontrol dalam bertindak agar budaya positif di sekolah selalu dijunjung tinggi oleh murid,sehingga proses pembelajaran di sekolah menjadi efektif dan menyenangkan,
Menggunakan segitiga restitusi:maksudanya warga sekolah apabila ada permasalahan maka diselesaikan dengan pendekatan segitiga restitusi agar permasalahan cepat menemukan solusi yang terbaik,tidak menimbulkan permasalahan baru dan melatih murid agar bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Menerapkan posisi control: sebagai seorang pendidik kita harus bisa  membuka diri terhadap perubahan yang ada. Perubahan stimulus respon menjadi teori kontrol itu merupakan cara yang tepat untuk menciptakan disiplin positif di sekolah. Budaya positif yang diterapkan di sekolah seharusnya menjadi suatu pembiasaan sehingga mendorong murid untuk melakukannya dengan kesadaran diri tanpa paksaan. Budaya positif di sekolah adalah tempat belajar yang membuat murid merasa nyaman, aman dan menyenangkan di mana terjadi keterlibatan kolaborasi, rasa saling menghargai dan terciptanya sosial emosional diantara semua warga sekolah.Sebaiknya posisi kontrol guru adalah sebagai manajer karena guru yang bisa membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi murid untuk belajar sehingga pembelajaran berpihak pada murid dan menyenangkan.
PERAN SAYA DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAHÂ
1. Pemimpin Pembelajaran
Sebagai pemimpin pembelajaran, saya harus mampu menuntun siswa agar memiliki perilaku sesuai nilai-nilai kebajikan yang disepakati sehingga Budaya Positif dapat tercipta di sekolah saya.
Saya juga harus menjadi tauladan bagi guru yang lain dan bagi siswa saya dalam menerapkan budaya postif di sekolah.
2. Sebagai Coah bagi guru lain
Sebagai coach bagi rekan sejawat, saya akan berbagi wawasan/materi tentang Budaya Positif,
Saya juga akan berbagi pengalaman atau praktek baik dalam menerapkan konsep-konsep Budaya Positif kepada rekan sejawat dan melakukan pendampingan jika dibutuhkan.
3. Mendorong Kolaborasi
Upaya menciptakan Budaya Positih membutuhkan kerja sama, kolaborasi dan komunikasi yang efektif dari semua stake holder sekolah, saya akan berupaya berkolaborasi dengan semua stake holder sekolah dalam menciptakan Budaya Positif di sekolah saya.
4. Mewujudkan Kepemimpinan Murid
Sebagai pemimpin pembelajaran maka saya akan berupaya mewujudkan Kepemimpinan Murid, dimana saya kan menuntun murid agar mampu bertindak secara aktif, dan mampu membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, tidak hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
5. Menggerakkan Komunitas Praktisi
Di sekolah saya akan berupaya menggerakkan komunitas sekolah saya dan berkolaborasi dengan stake holder sekolah untuk mempelajari dan menerapkan konsep-konsep Budaya Positif di lingkungan kelas.sekolah.
6 DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
2. Mandiri
3. Bergotong Royong
4. Berkebenekaan Global
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Kumpulan karakter ini memiliki berbagai manfaat yang penting dalam dunia Pendidikan.Profil pelajar Pancasila membantu menerjemahkan tujuan,visi Pendidikan ke dalam format yang mudah difahami oleh semua pemangku kepentingan Pendidikan.Selain itu,Profil ini dimaksudkan sebagai kompas bagi Pendidikan dan pelajar di Indonesia serta menjadi tujuan akhir dari segala kegiatan disatuan Pendidikan.
Contoh Budaya  Positif yang ada di sekolah
Beberapa contoh budaya positif yang sudah diterapkan  di sekolah antara lain
* Budaya senyum, salam, dan sapa,sopan,santun 5 S ini mendidik peserta didik agar terbiasa bersikap ramah dengan siapa saja.
* 4 kata ajaib ( maaf,tolong,permisi,terima kasih )peserta didik dibimbing agar terbiasa berkata maaf jika melakukan kesalahan     dengan siapa saja,terima kasih ketika mendapatkan pertolongan atau di beri sesuatu oleh orang lain,jika meminta tolong pada orang lain agar mengucapkan tolong terlebih dahulu,jika jalan melewati seseorang mengucapkan permisi.
* Â Sholat dhuhur,dhuha berjama'ah,istighosah,muroja"ah surat pendek yang sudah diterapkan disekolah membimbing atau mendidik murid agar selalu mengingat,bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh ALLAH SWT penanaman agama sangatlah penting sebagai fondasi hidup agar kuat tidak terpengaruh hal negative sehingga murid kelak bias menjalankan hidup dengan benar tidak salah arah sehingga hidup menjadi bahagia,selamat.Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka,Tari,Pencak silat adalah kegiatan yang melatih murid baik jasmai maupun rohani,kemampuan,bakat,minat murid berbeda-beda ada yang mahir dalam pengetahuan ada yang mahir dalam keterampilan sebagai seorang guru kita dituntun untuk menuntun,mengarahkan murid sehingga murid tidak salah jalan dan bisa menjalankan kehidupannya dengan aman,nyaman,bahagia,selamat.
                                                      Budaya positif di sekolah
Kesimpulan
Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya Positif di sekolah tidak dapat diciptakan secara instan, dalam penerapan budaya positif di sekolah diperlukan tuntunan dan tauladan dari seorang guru. Guru harus menjadi contoh yang baik sehingga murid dengan kesadaran sendiri akan mengikuti apa yang dilakukan guru. Menurut KHD guru adalah "Pamong" artinya guru itu menjaga, memberi tauladan, membina dan mendidik anak dengan penuh kasing sayang. Tugas guru adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat berdasarkan pada kodrat alam dan kodrat zamannya.Dengan adanya penerapan Budaya Positif di sekolah akan membangun atau membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang diharapakan Bangsa Indonesia sesuai dengan cita-cita luhur negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H