Pada zaman Soekarno, sang Pemimpin Besar Revolusi memprakarsai bahwa olahraga adalah "alat politik" untuk menunjukkan bahwa manusia Indonesia siap bersaing dalam bidang olahraga melalui aksi pembentukan GANEFO dan menjadi Tuan Rumah Asian Games 1962.Â
Pada zaman Soeharto, pemerintahannya mempropagandakan frasa "Mengolahragakan masyarakat, Memasyarakatkan olahraga". Alhasil, perkembangan olahraga begitu pesat di kalangan masyarakat baik untuk kebutuhan menjaga kesehatan hingga kompetisi profesional.
Artinya, olahraga akan terkenal bila dikenalkan secara luas
Di tahun 2022, ada satu momen yang underrated yang berhubungan dengan promosi olahraga, untuk selanjutnya akan dikenalkan dengan istilah "Sportaiment". Sportaiment sendiri adalah penggabungan kata dari sport dan entertaiment yang menyiratkan bahwa olahraga penuh dengan hiburan --sekalipun tidak berhubungan dengan pesan menjaga kesehatan dan juga tidak berhubungan dengan sistem kompetisi resmi. Hal ini terjadi di 2022 dan kita bisa setuju ada dua hal yang muncul dari event-event yang akan disebutkan selanjutnya, yaitu promosi dan sensasi.
Ada dua bagian pertunjukkan dari sportaiment yang berhasil terselenggara oleh masing-masing pihak, yaitu Vincent Rompies dan Desta serta satunya lagi adalah Vicky Prasetyo. Betul kawan, anda tidak salah baca bahwa nama Vicky Prasetyo hadir sebagai "aktor" dari sportaiment di tahun 2022 ini. Bedanya adalah pada cabang olahraga, proses, dan hasil yang dicapai yang di antara keduanya ada persamaan dan perbedaannya bagi olahraga.
VICKY DAN TINJU
Kita tentu Ingat pada akhir Maret hingga awal April 2022 dihiasi dengan berita-berita hingga banyolan berbentuk meme tentang pertandingan tinju antara Azka Corbuzier dan Vicky Prasetyo.Â
Pada bulan Maret, keduanya tentu banyak ditanya baik secara langsung maupun online mengenai apapun yang berhubungan dengan pertandingan tinju keduanya. Apalagi keduanya punya relasi, yang satunya adalah mantan suami dari ibunya Azka dan yang satunya lagi adalah anak dari mantan suaminya Vicky Prasetyo. Sisanya saya serahkan kepada pembaca untuk menebak siapa yang sesungguhnya yang punya relasi kuat antara dua orang tersebut.
Tanggal 31 Maret 2022, melalui kanal Youtube "Deddy Corbuzier" dan disponsori oleh "Erigo" dan "Kopi Gadjah" maka pertandingan dua artis ini bisa disiarkan dan disaksikan banyak penonton secara online.Â
Hasilnya sudah jelas bahwa yang muda dan segar badannya lah yang menang dan menunjukkan bahwa Vicky kalah TKO di ronde kedua. Meski begitu, keduanya tetap tidak menunjukkan permusuhan pasca pertandingan tersebut dan semuanya tampak sudah menikmati hasil dari tinju tersebut baik moriil maupun materil.
bahwa ia dapat uang miliaran dari sekali pertandingan tersebut.Â
Keduanya berhak menerima hadiah uang yang tidak diungkapkan oleh Deddy Corbuzier, pihak penyelenggara maupun sponsor. Namun memang dasarnya polos, Vicky malah sempat mengungkapkan --meskipun tidak gamblang--Selain itu, penonton tentu terpuaskan dengan hasil meski sebagian sudah menebak bahwa Azka sudah pasti menang dari segi kekuatan fisik. Tapi kenapa mereka yang sudah menebak masih saja menonton? jawabannya adalah bahwa mereka ingin melihat dengan kepala sendiri prediksi mereka benar secara nyata dan akan terlihat seperti apa hasil dari prediksi mereka tersebut.
VINCENT-DESTA DAN EVENT OLAHRAGA
Dari kecil, Vincent Rompies tidak hanya lihai bermain musik namun juga orang yang hobi berolahraga juga dan hobinya bisa ia perluas dengan menjadi penyelenggara kompetisi dua olahraga yaitu Bulu Tangkis dan Tenis. Karena koneksinya yang luas, ia bisa mengundang teman-teman artisnya untuk ikut jadi peserta, dan tentu sponsor pun tertarik untuk ikut memasang iklan di komptisi yang sempat terpikir cuma "konten doang".Â
Kompetisi olahraga yang diselenggarakan adalah "Tepok Bulu" yang mengusung olahraga bulu tangkis sebagai olahraga yang populer dan berprestasi bagi Indonesia. Kompetisi itu sendiri diselenggarakan pada awal Juli 2022.
Kompetisi Tepok Bulu tidak hanya diramaikan oleh Vincent, Desta, atau Valentino "jebret" Simanjuntak saja, tapi ada juga dari kalangan putri seperti Raisa, Hesti, Anya Geraldine dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa kompetisi mereka tidak hanya untuk dinikmati kaum hawa saja, tapi ada juga yang bisa dinikmati oleh kaum adam juga.Â
Hasil yang paling mencolok dan disiarkan cukup lama adalah pertandingan antara Vincent melawan Valentino dalam pertandingan tunggal putra yang dimenangkan oleh Vincent sendiri.
Pada 12 November yang lalu, Vindes Media kembali menyelenggarakan event olahraga bernama "Tiba-Tiba Tenis" yang mengusung cabang olahraga Tenis Lapangan. Ada dua pertandingan, yaitu pertandingan ganda campuran yang diakhiri dengan pertandingan tunggal putra antara Desta melawan Raffi Ahmad. Tiba-Tiba Tenis turut dimeriahkan beberapa artis seperti Soleh Solihun, Wulan Guritno, Gading Marten, Dion Wiyoko, dan lainnya.Â
Dilihat dari dua kompetisi olahraga yang dibuat oleh para artis yang mengundang artis lainnya dan tentu menarik banyak sponsor, tidak diragukan lagi ini adalah bentuk sportaiment yang dibuat. Bedanya, di kompetisi yang dibuat oleh VINDES minim unsur sensasional di awal dan akhir penyelenggaraan, beda sekali dengan pertandingan antara Azka melawan Vicky yang lebih menarik dari unsur sensasinya daripada pertandingannya.
KONKLUSI
Vincent Rompies sempat menuturkan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan event olahraga tersebut berasal dari niatannya mengajak semua unsur masyarakat agar lebih rajin berolahraga serta mencoba menggabungkan pop culture dan unsur olahraga.Â
Persamaan dari pertandingan tinju antara Vicky-Azka dengan event Olahraga dari Vincent dan Desta adalah keinginan setiap artis untuk berolahraga, hanya itu yang dijelaskan dengan rinci. Keduanya juga berhasil mempromosikan cabang olahraga tertentu sehingga makin dikenal luas, ditambah dengan bumbu hiburan yang membuat orang-orang lebih tertarik menontonnya.
Untuk sensasi yang dimasukkan memang menjadi nilai minus dari unsur sportivitas, ditambah hal tersebut tidak ada hubungannya dengan keinginan dalam melakukan hobi olahraga semata. Bagi masyarakat awam, itu tidak masalah... beda cerita jika yang ditanya adalah orang yang kritis dan berpatokan pada tujuan awal mereka dan sensasi tersebut mengganggu kenyamanan mereka dalam menilai olahraga yang ditunjukkan sebagai sport dengan semangat sportivitas.
Sportaiment hanyalah sarana memperkenalkan olahraga pada masyarakat umum dan memang itulah cara menarik perhatian generasi Z dan generasi Alpha yang lebih menurut pada unsur hiburan ketimbang olahraganya.
"Gaya aja dulu, sehat bisa belakangan"... mungkin itu tingkat ketertarikan dua generasi tersebut pada olahraga yang dipromosikan oleh sportaiment di tahun 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H