Memang perlu didukung dengan gaya belajar yang tepat, namun minat belajar mampu mempertahankan peserta didik untuk belajar, terlepas metode pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik.
PENGALAMAN BERSAMA MINAT BELAJAR
Di Kelas 5 SD, seorang guru memberikan tugas kecil perdana dalam semester awal yaitu menuliskan biodata beserta hal yang ia sukai; hal yang tidak disukai; pembelajaran yang disukai dan yang tidak disukai; hobi; dan, cita-cita.
Fungsi dari hal tersebut adalah untuk memetakan hal-hal yang dirasa sebagai minat peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, dan tentunya hampir didominasi oleh sesuatu di luar pembelajaran.Â
Ada peserta didik yang hobi berenang dan suka hal-hal berbau Korean pop-culture, ada peserta didik yang bercita-cita menjadi tentara namun minatnya justru bermain HP dan bermain di luar ruangan.
Tidak hanya itu, ditemukan peserta didik yang suka pembelajaran matematika dan menyukai alam seperti gunung serta sungai. Artinya kita hanya cukup mengaitkan pembelajaran dengan hal yang disukai.
Pada pembelajaran tematik dengan materi IPA, terkadang seorang guru 'membelokkan' panduan pada buku tematik yang menyarankan menggunakan torso menjadi menonton anime yang berhubungan dengan materi.Â
Hal tersebut menaikkan antusias dalam kelas, dan mereka semua fokus. Setelah menyajikan tontonan tersebut dan dilakukan tanya jawab, beberapa siswa yang punya minat terhadap anime langsung cepat tanggap, begitu pula yang menonton dan fokus pada penjelasan materi yang terselip dalam anime tersebut.Â
Dengan keaktifan tersebut, maka konversi minat peserta didik menjadi minat belajar telah berhasil karena tujuan dari penggunaan minat belajar adalah memunculkan proses interaksi/belajar yang aktif.
Siswa di kelas 5 SD tersebut memiliki minat membaca yang cukup banyak, sehingga diteruskan dengan menerapkan metode "membaca berantai" dan teks perlu dipotong dalam beberapa kalimat atau paragraf.Â
Mereka langsung sigap menawarkan diri dan tentu membuat kebingungan guru untuk memilih. Sepertinya dengan membaca teks, peserta didik merasakan kepuasan untuk bisa terlibat di dalam kelas dalam hal pembelajaran.