Perusahaan Apple, Inc. merupakan sumber dari kemunculan podcast sebagaimana kebutuhan untuk mengunduh seri-seri siaran audio yang makin meninggi. Peluang itu dimanfaatkan dan tahun 2000 menjadi awal mula bagaimana podcast hadir dan mulai menjamur sejak saat itu. Dengan berbagai kemudahan akses yang ada, bahkan bukan hanya pengguna gawai Apple saja yang bisa memilikinya namun sudah melebar kepada pengguna gawai Android.
3. Kenapa harus mendengarkan podcast ?
Mungkin orang-orang akan ramai mengakses situs video atau berselancar ria dengan Instagram yang menghadirkan video dan gambar yang bermacam tema. Namun mereka tak bisa memunculkan kebutuhan podcast sebagai gaya baru mencari hiburan. Bahkan, podcast pun banyak dipakai sebagai bentuk untuk menambah pengetahuan oleh beberapa orang/instansi yang tergerak untuk melakukan hal mulia tersebut.
Sebut saja indoprogress.com yang mulai menyediakan tab podcast untuk menyajikan suara sebagai bagian dari penyajian karya disana. Selain Indoprogress yang beraliran kiri dan "keras" untuk sekali mengerti, kini soundcloud pun menjadi media web yang digandrungi para penyiar podcast untuk menggunggah karyanya. Sering kali saya begitu fokus mendengar karena selain begitu asyik dengan mencoba hal-hal alternatif, ternyata siaran podcast yang saya dengar tidak ada yang membosankan. Every announcer serving much of good sounds.
Media podcast dimanfaatkan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dapat membuat siswa memiliki pengalaman menyenangkan yang dapat meningkatkan motivasi mereka (Fitria dkk., 2015).
 Jika pembelajaran saja yang sedemikian punya aturan bisa memberi ruang bagi podcast untuk beraksi, maka waktu senggang yang minim aturan mengikat pun harus bisa memberikan sesuatu yang lebih lapang lagi. Podcast harus dipilah agar podcast pun mampu dimanfaatkan dan diakui sebagai bagian literasi versi audio-digital.
Sumber :
Fitria, U., Vianty, M. & Petrus, I. (2015). Using Podcast to Improve Students' Listening and Speaking Achievements. The Journal of English Literacy of Education. 2 (1), 55-68. [Online].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H