Mohon tunggu...
Muammar Qadafi Mustari
Muammar Qadafi Mustari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dosen

always the best

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.3

23 Oktober 2023   13:25 Diperbarui: 23 Oktober 2023   13:34 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?

Perasaan saya sangat puas dan bangga menjadi CGP dimana saya menfdapat kesempatan untuk mempelajari modul pamungkas yaitu modul 3.3 ini "pengelolaan program yang berdampak positif pada murid". Saya merasa tambah wawasan dan keilmuan dalam mewujudkan kepemimpinan murid (student agency) dan membangun lingkungan yang menumbuhkan kepemimpinan murid serta peran keterlibatan komunitas dalam membangun student agency. Saya juga semakin paham Menyusun program/kegiatan skeolah yang berpihak pada murid dan tentunya membangun student agency. Pada dasarnya murid  memiliki potensi yang dapat kita gali dengan menampung ide dan gagasan yang keluar dari suara mereka, walaupun suara itu berupa gagasan yang mungkin dianggap remeh tetapi dibalik hal tersebut dapat menjadikan kekuatan yang mengubah sesuatu menjadi lebih baik. Sebelum mempelajari modul ini saya merasa bahwa dalam menyusun program/kegiatan sekolah tidak perlu melibatkan murid, akan terapi setelah mempelajari modul 3.3 ini peran murid sebagai student agency justru menjadikan suara, pilhan dan kepemilikan murid tumbuh dengan baik sehingga murid lebih bertanggung jawab dengan program sekolah.

2. Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?

Filosofi Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid,  kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Merdeka belajar merupakan tujuannya, menjadikan murid sebagai subyek pembelajaran bukan sebagai obyek pembelajaran, karena sejatinya murid memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri. Guru seyogyannya menumbuhkan kepemimpinan murid, sehingga murid memiliki suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembeajarannya sendiri. Kita sebagai guru harus menfasilitasi murid dengan membangun lingkungan yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid. Melalui student agency ini maka akan mewujudkan profil pelajar Pancasila. Peran keterlibatan komunitas juga haarus dibangun agar dapat  menumbuhkembangkan kepemimpinan murid di sekolah.

Guru dalam merencanakan suatu program/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid hendaknya memenuhi tahapan 5D/ BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi) sehingga program yang terwujud akan lebih tearah dan tertata. Konsep BAGJA hadir sebagai model manajemen perubahan yang membantu mewujudkan murid merdeka belajar di sekolah. Konsep ini juga dikenal dengan strategi 5D yaitu Define, Discovery, Dream, Design and Destiny. Define diartikan pentingnya menentukan suatu arah dan tujuan dari program yang akan dilaksanakan. Hal ini dapat dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan utama yang dibuat untuk mengarahkan kepada penelusuran hal-hal yang akan dilakukan. Discovery diartikan sebagai cara untuk menemukan potensi terbaik yang dimiliki atau dikenal dengan tahap pencarian jati diri. Dapat dilakukan dengan mengambil pelajaran pada peristiwa yang terjadi sebelumnya. Dream diartikan dengan harapan, mimpi dan segala hal yang mungkin menjadi cita-cita bersama melalui program yang direncanakan. Tentunya mimpi ini dapat dicapai jika ada kolaborasi dan dukungan dari seluruh warga sekolah serta stakeholder yang ada. Design merupakan rancangan langkah strategi untuk melaksanakan program. Strategi yang efektif diperlukan untuk mencapai visi misi. Hal ini dapat dikembangkan ke hal-hal positif yang menjadikan murid merasa aman, nyaman dan bahagia. Sehingga, diperlukan Destiny atau cara membangun budaya melalui inovasi pembelajaran dan kreativitas yang tinggi dalam model pembelajaran.

3. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

Keterkaitan yang dapat Saya lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya antara lain sbb:

1. Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara

Berdasarkan pada filosofi KHD bahwa Pendidikan adalah proses menuntun tumbuhnya kodrat murid melalui penumbuhan murid merdeka, maka sebagai pemimpin pembelajaran, pengelolaan program yang berdampak pada murid hendaknya bertujuan untuk merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat murid dengan merdeka belajar. Potensi dan suara murid dapat tergali dengan baik sehingga menumbuhkan rasa memiliki/kepemilikan yang tinggi dalam diri murid.

2. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun