Mohon tunggu...
Muammar Qadafi Mustari
Muammar Qadafi Mustari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dosen

always the best

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.1

25 September 2023   15:22 Diperbarui: 25 September 2023   15:25 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Latar Belakang

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran harus memahami bagaimana pengambilan keputusan yang tepat dengan berbegai pertimbangan yang tidak hanya dilihat dari satu aspek atau pihak saja. Akan tetapi yang pasti dan juga dilakukan oleh seorang guru, bahwa dalam setiap pengambilan keputusan harus berpihak pada murid. Yang tentu saja mempertimbangkan nilai-nilai universal yang berlaku dan berkembang di masyarakat.

Seorang guru berada di garda terdepan dalam mensukseskan program Pendidikan harus benar-benar memahami dengan selalu focus pada kepentingan dan pengembangan potensi murid. Dalam setiap pengambilan keputusan harus benar-benar dilakukan secara bertanggung jawab. Tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil sangat penting karena dalam mengambil keputusan pastinya telah memperhatikan 4 paradima, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan pada situasi dilema etika.

B. Tujuan

Aksi nyata ini dilakukan dengan tujuan:

1.Penerapan pemahaman dan pengetahuan yang didapat selama mempelajari paket modul modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, baik dalam pembelajaran kepada murid maupun melaksanakan tugas lainnya.

2.Menjadi praktik baik yang diharapkan bisa ditiru oleh rekan sejawat (guru lainnya).

3.Memberikan pelayanan yang optimal kepada murid melalui pengambilan keputusan yang berpihak kepada murid.

4.Membantu guru dan murid untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan meningkatkan efektifitas komunikasi dan kolaborasi sesama guru, murid dan juga dengan orang tua/wali murid, serta optimalisasi peran wali kelas.

5.Menunjukkan dan meningkatkan kepedulian serta pelayanan kepada murid yang harus ditingkatkan, namun juga kualitas tetap terjaga.

6.Melihat kesulitan sebagai tantangan yang akan mendorong menjadi pribadi yang lebih baik.

7.Melihat anak sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya. Percaya semua anak itu punya potensi.

8.Percaya dan bukan putus asa dengan rekan lain yang mungkin agak sedikit lambat melakukan perubahan. saya bukan menjauhi mereka tapi justru mendekati guru yang tidak mengerti atau tidak mau melakukan perubahan, melalui pendekatan batin untuk bisa mengubah paradigma berfikir.

9.Menyadari bahwa waktu untuk belajar sesama guru. Waktu untuk bermusyawarah sebagai satu tim orang dewasa di dalam sekolah itu adalah kunci daripada inovasi.

10.Bekerjasama dengan guru lain atau kepala sekolah, sehingga menemukan paradigma Pengambilan keputusan.

11.Menyadari bahwa sebenarnya PGP adalah program yang dari guru dan untuk guru. untuk melepaskan potensi yang dimiliki murid.

12.Menyadari bahwa semua anak itu berbeda serta menyadari potensi dalam setiap anak dan guru di sekitarnya.

13.Memiliki growth mindset pada diri sendiri dan juga terhadap orang-orang disekitarnya.

C. Tolak Ukur

Tolak Ukur dari Aksi nyata ini adalah:

1.Teratasinya permasalahan yang dihadapi tanpa ada yang merasa dirugikan (pelayanan terhadap murid dan tugas pribadi guru terpenuhi).

2.Pengetahuan dan pemahaman tentang strategi penyelesaian permasalahan yang dihadapi terkait dengan dilima etika.

3.Pengelolaan diri terutama manajemen waktu sehingga setiap pekerjaannya bisa diselesaikan dengan baik sesuai dengan prioritas yang ada.

4.Munculnya kesadaran sosial yakni dapat membagi ilmu dan pengalaman yang dimilikinya kepada teman-teman sejawat, khususnya dalam satu sekolah.

5.Adanya keputusan yang diambil secara bertanggung jawab terhadap dilemma etika yang harus diatasi.

6.Terjalinnya konsultasi, komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada dalam rangka memberikan pelayanan secara optimal kepada murid.

D. Hasil Aksi Nyata

1.Terlaksananya dengan baik rancangan Aksi nyata sebagai satu tugas yang harus dilaksanakan Calon Guru Penggerak.

2.Optimalisasi peran guru dalam memberikan pelayanan kepada murid.

3.Menyelesaikan masalah yang dihadapi di sekolah dengan tidak ada yang merasa dirugikan.

E. Linimasa Tindakan yang dilakukan

1.Konsultasi dengan Kepala Sekolah

2.Komunikasi dan koordinasi dengan rekan guru dan segenap stakeholder di sekolah

3.Komunikasi dengan murid

4.Pelaksanaan pengembilan keputusan

5.Refleksi dan Tindak lanjut

F. Dukungan yang dibutuhkan

1.Kebijakan Kepala Sekolah

2.Komitmen Guru

3.Komitmen murid

4.Sarana dan Prasarana

G. Refleksi Model 4 F:
1. Facts/ Peristiwa

Program Pendidikan Guru Penggerak yang saya ikuti membuat hari-hari terasa cepat karena kegiatan yang begitu padat dan membutuhkan keja dan pemikiran yang ekstra. Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek sebagai upaya mencetak pemimpin pembelajaran yang memiliki nilai, peran, kompetensi yang berdampak pada komunitas pembelajaran di sekolah, khsusnya pada murid. Dengan adanya program ini diharapkan murid dapat lebih merdeka dalam belajar dan memiliki profil pelajar pancasila sehingga guru hanya menuntun dan mengarahkan tumbuh kembang muridnya sebagaimana filosofi pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yang menjadi dasar kurikulum dari Program Pendidikan Guru Penggerak ini.

Di sisi lain, saya juga masih melakukan kegiatan belajar mengajar , dan berbagai kegiatan lain yang berkaitan dengan tugas saya sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu menghadapai kegiatan PMBK Penulusuran Minat bakat dan Kreatipitas (Khusus Pelajaran PAI yaitu Pentas PAI) dalam hal ini di butuhkan waktu dan pemikiran yang banyak dimulai dari seleksi sekolah ke tingkat kecamatan sampai dengan pembinaan di tingkat Kota, dan kebetulan saya adalah wakil ketua KKG di kecamatan Ujung Pandang.

Dalam situasi yang demikian, saya mengalami dilema etika di mana program guru penggerak dan tugas-tugas mengajar juga tugas Yang lain yaitu Menghadapi kegiatan PMBK dan yang tetap harus saya ikuti dan laksanakan. Hal tersebut lantas tidak membuat saya mengeluh, disinilah kemampuan memahami modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran memainkan perannya.

Alasan Aksi Nyata yang saya lakukan:

1.Menjadi satu tuntutan dan keharusan yang saya lakukan dalam Tugas dan Kewajiban sebagai Calon Guru Penggerak adalah melakukan Aksi Nyata sesuai dengan Modul yang dipelajari.

2.Pemahaman dan pengetahuan yang didapat selama mempelajari paket modul harus diterapkan dalam pelaksanaan tugas di sekolah, baik dalam pembelajaran maupun melaksanakan tugas lainnya. Hal ini diharapkan Calon Guru Penggerak menunjukkan pemahamannya terhadap materi dengan memanfaatkannya untuk menyelesaikan masalaah yang dihadapi.

3.Penerapan Ilmu pengetahuan, pemahaman yang didapatkan ini diharapkan benar-benar dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. Hal ini juga mengandung maksud agar apa yang diperoleh kemudian diterapkan oleh Calon Guru Penggerak menjadi praktik baik yang bisa ditiru oleh rekan sejawat (guru lainnya).

4.Membantu guru dan murid untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan meningkatkan efektifitas komunikasi dan kolaborasi sesama guru, murid dan juga dengan orang tua/wali murid, serta optimalisasi peran wali kelas .

5.Kepedulian dan pelayanan kepada murid harus ditingkatkan.

6.Melihat murid sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya. Saya percaya semua anak itu punya potensi.

Hasil Aksi Nyata

1.Terlaksananya dengan baik rancangan Aksi nyata sebagai satu tugas yang harus dilaksanakan Calon Guru Penggerak

2.Optimalisasi peran guru dalam memberikan pelayanan kepada murid.

3.Menyelesaikan masalah yang dihadapi di sekolah dengan tidak ada yang merasa dirugikan.

2. Feeling/ Perasaan

Saat merencanakan aksi nyata, saya dihadapkan dengan paradigma dilema etika jangka pendek lawan jangka panjang dengan memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang sehingga benar jika Program Pendidikan Guru Penggerak merupakan prioritas dan di satu sisi, juga memberikan pelayanan kepada Murid (pembelajaran) dan Membimbingan Melatih siswa untuk persiapan PMBK.

Dengan bekal elaborasi pemahaman bersama instruktur, berdiskusi dengan fasilitator, serta pendampingan dari Pengajar Praktik dan juga sesama calon guru penggerak, dan belajar secara mandiri, saya melakukan metakognisi terhadap materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan mengambil prinsip resolusi yakni Berpikir berbasis hasil akhir (End-based thinking). Artinya, keputusan yang diambil untuk kebaikan orang banyak.

Selanjutnya saya menerapkan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Mulai dari mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, melakukan pengujian benar atau salah: Uji Legal (Apakah ada pelanggaran hukum dalam situasi ini), Uji Regulasi/profesionalitas (Apakah ada pelanggaran peraturan/ kode etik), Uji Intuisi (Menurut intuisi/perasaan kita, apa ada yang salah), Uji Halaman Depan Koran (Apabila hal ini dipublikasikan (warga di luar sekolah tahu), apakah akan merasa malu dan tidak nyaman), dan Uji panutan/idola (apa yang dilakukan orang bijak jika masalah ini terjadi), Pengujian paradigma Benar Lawan Benar, melakukan prinsip resolusi, Investigasi opsi trilemma (Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif lainnya yang tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini), membuat Keputusan dan terakhir melihat kembali keputusan dan merefleksikan.

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, maka saya memiliki optimisme dengan memutuskan untuk tetap menjalankan tugas program jangka pendek sebagai guru dan pembimbing dan pelatih siswa dalam persiapan PMBK dan tugas-tugas sebagai calon guru penggerak yang merupakan program jangka panjang artinya tenggat waktu penugasannya lebih lama sehingga saya dapat melakukannya secara seimbang dengan cara memanajemen waktu secara efektif dan efisien. Alhasil, dengan perasaan penuh semangat saya dapat melakukan pengimbasan kepada guru dan tenaga kependidikan.

3. Finding/ Pembelajaran

Dari dilema etika yang saya hadapi, maka ada beberapa pembelajaran yang dapat dipetik yakni:

1.Sebagai pemimpin pembelajaran kita harus memiliki kompetensi resiliensi (daya lenting) sehingga dapat menghadapi berbagai situasi dan tantangan.

2.Guru harus memiliki kesadaran diri bahwa ia memiliki tugas dan tanggung jawab yang banyak, maka dari itu hanya dirinya yang memahami bagaimana cara menyelesaikannya.

3.Guru harus memiliki kompetensi pengelolaan diri terutama manajemen waktu sehingga setiap pekerjaannya bisa diselesaikan dengan baik sesuai dengan prioritas yang ada.

4.Guru harus memiliki kesadaran sosial yakni dapat membagi ilmu dan pengalaman yang dimilikinya kepada teman-teman sejawat, khususnya dalam satu sekolah.

5.Seorang pemimpin pembelajaran harus dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab.

6.Guru harus secara aktif melakukan konsultasi, komunikasi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada dalam rangka memberikan pelayanan secara optimal kepada murid

4. Future/ Penerapan Ke Depan

Murid diberikan kesempatan yang sama untuk mempraktikkan konsep pengambilan keputusan dengan menerapkan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan baik dalam forum diskusi maupun disisipkan sebagai materi tambahan yang dilakukan guru, Adanya komunitas praktisi dalam membentuk menerapkan konsep pengambilan keputusan sebagai agen perubahan yang akan memberikan layanan terhadap kesulitan yang terjadi pada proses pengambilan keputusan yang dilakukan disekolah, Melibatkan warga sekolah untuk melakukan umpan balik demi ketepatan keputusan dan melakukan refleksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun